Lukas 1 : 39 – 45
Yohanes 15 : 1, “Akulah pokok anggur yang benar …”. Yesus adalah pokok anggur itu dan kita adalah ranting. Jangan kita salah mengerti dengan berkata bahwa hubungan kita dengan Tuhan adalah ranting, dan tugas pokok kita dalam dunia ini. tetapi, kita harus tahu bahwa hubungan dengan Tuhan itulah yang pokok, sedangkan tugas kita di dunia hanya ranting. Kebutuhan pokok kita bukan roti dan air, tetapi Firman Tuhan. Sering kali kita menjadikan ibadah itu sekedar tambahan, kita lupa bahwa ibadah adalah sesuatu yang sangat penting dalam hidup kita.
Nama lain dari Alkitab adalah kitab sejarah. Dalam kitab Kejadian, kita menemukan sejarah tentang semesta alam dan manusia. Yesus adalah pembuat sejarah, Alkitab adalah catatan sejarah, maka dengan demikian kita seharusnya juga menjadi pembuat sejarah, dimulai dari dalam diri kita dan lingkungan, sehingga kita akhirnya memuliakan Tuhan dengan cara hidup kita. Tentu, sejarah yang dimaksud disini bukanlah sejarah yang negatif, tetapi sejarah yang positif.
Maria dan Elisabeth adalah dua pribadi yang sederhana, namun Alkitab mencatat mereka sebagai pembuat sejarah. Biarlah kita merenungkan juga, walaupun nama kita tidak tertulis dalam Alkitab, tetapi kita yakin bahwa nama kita tercatat dalam kitab kehidupan Anak Domba dan inilah sejarah yang paling penting bagi kita. Pertahankan nama kita sebagai pelaku sejarah yang tercatat dalam kitab kehidupan Anak Domba.
Arti nama “Elisabeth” adalah “yang dikhususkan bagi Tuhan”. Karena Tuhan sudah mengkhususkan kita, maka tidak belebihan jika kitapun mengkhususkan Tuhan dalam hidup kita. Perhatikanlah waktu-waktu khusus Tuhan untuk kita beribadah. Selanjutnya nama “Elisabeth” berarti juga “pendamping suami”. Suaminya adalah Zakharia yang merupakan eorang imam. Dalam 1 Petrus 2 : 9, kita adalah juga adalah imam-imam. Lukas 1 : 13, “… Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan … “.Penantian panjang Elisabeth dan Zakharia akhirnya dijawab Tuhan. Itulah yang Elisabeth katakan dalam Lukas 1 : 45, “Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.”. Jika kita percaya apa yang dikatakan Firman Tuhan, maka itu pasti terlaksana dalam hidup kita.
Rahasia doa yang dikabulkan dalam Lukas 1 : 13 adalah doa yang dikombinasikan dengan pelayanan. Ketika Zakharia berdoa dan terus melayani, jawaban Tuhan menjadi bahagian hidupnya. Biarlah setiap kita menjadi pribadi yang mengambil bahagian dalam pelayanan pekerjaan Tuhan, bukan hanya menjadi penonton. Jika selama ini kita hanya berdoa saja, belajar dari ayat ini, kita berdoa dan melayani maka doa kita dikabulkan Tuhan. Zakharia adalah seorang yang menyelaraskan antara pelayanan dan doa, begitu pula kita yang melayani harus berdoa dan yang berdoa harus melayani.
Kisah Para Rasul 10 : 4, ”… Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau”. Tuhan mengabulkan doa Kornelius yang merupakan seorang pemimpin pasukan, seorang yang bukan Yahudi, karena dia mengkombinasikan doa dan sedekah/persembahan. Doa yang dikabulkan adalah doa yang dikombinasikan dengan pelayanan dan persembahan/pengorbanan kita kepada Tuhan. Kita yang setia berkorban, ingatlah bahwa telingan Tuhan selalu tertuju kepada kita untuk mendengar setiap doa kita serta memberi jawaban atas doa kita.
Pendekatan seorang wanita bersifat emosional. Maria mengorbankan perasaannya ketika Tuhan mau memakai hidupnya sebagai sarana bagi kelahiran Yesus. Yusuf pun berpikir bagaimana harus berpisah dengan Maria yang sudah mengandung, padahal mereka belum menikah. Tetapi dalam mimpinya, Tuhan berkata terima Maria. Yusuf korbankan pikirannya karena perintah Tuhan. Orang Majus mempersembahkan emas, kemenyan dan Mur ketika berjumpa dengan Yesus.
Gembala-gembala tidak ada waktu untuk istirahat, sepanjang hari mereka mengurus kambing dombanya. Ketika malam, mereka tidur sambil terus berjaga jangan sampai ada binatang buas memangsa kambing domba yang ada. Tetapi, ketika Malaikat datang mengabarkan berita tentang Yesus, mereka meninggalkan semuanya dan pergi ke Bethlehem. Mereka mengorbankan waktu mereka. Biarlah pikiran, perasaan, harta dan waktu menjadi persembahan kita kepada Yesus. Inilah resep doa yang akan dijawab Tuhan.
Arti nama “Maria” adalah “yang sempurna”. Tuhan kita adalah Tuhan yang sempurna, maka Dia akan membawa hidup kita sampai kepada kesempurnaan. Lukas 1 : 30, “…Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah”.
Orang yang sempurna adalah mereka yang mendapat kasih karunia dihadapan Tuhan.
Yohanes 3 : 16. Dua model kasih disini, secara umum bagi seluruh dunia dan secara khusus bagi mereka yang dalam hidupnya ada Yesus. Kasih secara umum tidak membawa seseorang kepada keselamatan, tetapi kasih secara khususlah yang akan membuat seseorang akhirnya selamat. Yohanes 1 : 14 – 17, “…, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus”. Biarlah kita menikmati kasih secara umum dan khusus itu, diberkati secara rohani dan jasmani.
Orang yang sempurna adalah orang yang mendapat kasih karunia, tetapi bukan hanya kasih karunia secara umum saja melainkan juga kasih karunia khusus yang hanya ada di dalam Yesus. Pelihara kasih karunia khusus itu dengan baik, serta bagikan kepada orang lain agar mereka menerimanya juga. Semua manusia disayang Tuhan, tetapi lebih hebat lagi kalau kita ada di dalam Yesus yang merupakan jaminan kehidupan kekal.
Lukas 17 : 26 – 27, akhir zaman akan menjadi seperti pada zaman Nuh. Jika kita memiliki kasih karunia khusus itu, maka kita akan memiliki kehidupan yang berbeda dengan yang lain. “Nuh” artinya “Istirahat”. Matius 11 : 28, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”. Tuhan memberikan kita kelegaan dan kenyamanan, itulah istirahat. Wahyu 14 : 13, “Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: “Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.” “Sungguh,” kata Roh, “supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka”. Sorga adalah tempat yang Tuhan siapkan bagi kita dan disana tidak ada kesusahan, tetapi hanya kebahagiaan.
Kejadian 6 : 8, “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN”. Nuh sama seperti Maria sama-sama mendapat kasih karunia, sebab itu pastikan bahwa kita juga mendapat kasih karunia secara khusus yang membuat akan membawa kita kepada keselamatan (Sorga). Jangan kita hanya sibuk dengan urusan dunia untuk memenuhi kebutuhan jasmani kita, lalu melupakan hal pokok yaitu beribadah kepada Tuhan. Nuh adalah pribadi yang bertanggung jawab dalam kelangsungan hidup keluarganya, tetapi itu bukanlah bagi dia untuk tidak melakukan Firman Tuhan. Begitu pula dengan kita, dalam kesibukan karena tanggung jawab kita dalam keluarga, jangan lupa menjadi pelaku Firman.
II Petrus 2 : 5. Nuh ditengah-tengah dunia yang jahat serta kesibukannya, dia tidak melalaika tugas pokok dia sebagai pemberita kebenaran. Yohanes 14 : 6, “Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. Yesus adalah jalan kebenaran dan hidup. Pemberita kebenaran adalah bersaksi tentang Yesus Kristus.
Kejadian 7 : 5, “Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya”. Level tertinggi dari hubungan kita dengan Tuhan, kita sujud menyembah Tuhan lalu apa yang Tuhan katakan lewat FirmanNya adalah perintah Tuhan. Lukas 1 : 38, “Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.”. Jadikan Firman Tuhan sebagai perintah yang harus kita laksanakan, maka kita akan melihat mujisat terus terjadi dalam hidup kita. A M I N