…terus berkontribusi, berdampak & menjadi berkat di tahun 2016.
Tuhan bekenan dengan pelayanan & dedikasi yang lahir dari hati yang tulus mengasihi Dia.
Sepanjang tahun 2015 meskipun melewati berbagai tekanan, persoalan & pergumulan, kita patut bersyukur karena mempunyai pengalaman nyata berjalan bersama Tuhan dengan taat dan setia.
Apakah gairah & sukacita masih terus menghiasi hati kita?
Ataukah justru kekecewaan, gesekan & rasa letih yang melekat pada hati kita?
Momentum akhir tahun selalu mengingatkan kita akan Kasih Karunia Allah, juga selalu menjadi waktu berlibur keluarga (re-charge baterai) dan saat tepat mengevaluasi hati kita untuk memasuki tahun yang baru. Berbagai peristiwa yang kita alami, menjadi pengalaman berharga untuk kita belajar & berintrospeksi diri. Introspeksi sangat dipelukan karena setiap masalah, proses kehidupan memiliki keterbatasan & perbedaan sudat pandang. Introspeksi diawali dengan sikap rendah hati, kesadaran bahwa tidak ada orang yang luput dari kesalahan. Hanya orang sombong yang tidak mau melakukan evalusi diri, karena selalu merasa benar. Orang seperti ini akan selalu bersikap menyalahkan orang lain, dan membenarkan diri sendiri. Tidak membawa virus baik untuk komunitas, bahkan memecah belah dan membawa dampak buruk. Jangan pernah memisahkan diri hanya kerena perbedaan pandangan dan konflik, tetapi praktekkan gaya hidup “saling” sebagai satu keluarga Allah (2Kor 6:16).
Menghargai seseorang bukan karena nilai yang di bawa orang yang bersangkutan, karena jabatan, kaya atau penyumbang besar, tetapi ketulusan, kasih dan Imannya yang berdampak. Semua pemikiran manusia yang mungkin bagus & hebat tidak akan pernah menjamin mampu mengatasi berbagai persoalan yang terjadi hingga tuntas sempurna. Faktor egois dan kehendak bebas manusia yang dimanipulasi oleh iblis lewat tipu dayanya menghancurkan & mengagalkan rencana Tuhan bagi manusia. Dan dunia dengan roh dunianya akan terus mengaburkan, memasung & mengebiri segala hal yang baik & benar. (wahyu 22:11).
Perjalanan CC Bethlehem, setiap orang punya penilaian dari sudut pandang yang berbeda-beda.
Fokus & prioritas pelayanan CC, bukanlah menurut kita / seturut kehendak orang tertentu. Tetapi ada otoritas yang dimana kita harus taat dan sikapi dengan bijaksana. Gereja Bethlehem sudah ada >18 tahun, dan puji Tuhan dengan adanya CC yang sudah berjalan sekitar 5th an, masih tetap bertahan dan terus bisa melayani & berkontribusi bagi gereja kita tercinta.
Setiap aktivis, pengurus, ketua-ketua sel harus terus membekali diri untuk memahami akan kekuatan dari “konsep gereja sel”. Sehebat apapun seorang mentor, sebagus apapun buku yang kita baca, kesemuanya berpulang kepada komitmen & konsistensi diri sendiri.
Pertumbuhan gereja yang signifikan & fenomena, kesemuanya diawali dari rumah ke rumah. Saling mengenal dengan baik, kesetiaan, komitment/fokus kepada sasaran & duplikasi kepemimpinan menjadi faktor utama keberhasilan gereja sel.
(Mazmur 119:71 “aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapanMu” ). Tahun 2016… tantangan & persoalan mungkin akan semakin berat, tetapi Tuhan pasti memberikan kita kekuatan untuk melewati semuanya, dan kita terus fokus kepada janji Allah.
Melayani & berjalan bersama Tuhan tidak selalu mulus. Kita akan diperhadapkan kepada pengorbanan, ketidakadilan, penolakan & berbagai tekanan, seperti juga yang dialami oleh para murid dan Yesus sendiri, bahkan Yesus harus mati di kayu salib oleh bangsa pilihanNya, bangsa yang melihat & merasakan mujizatNya.
Disiplin rohani, kedewasaan Iman & keintiman hubungan dengan Tuhan, akan menuntun kita dalam besikap & bertindak benar seturut kehendak Tuhan. Bukan karena kita banyak tahu dan menguasaai Firman Tuhan, tetapi Firman Tuhan yang harus menguasai kita. Sehingga kehadiran kita membawa dampak & kontribusi bagi pertumbuhan gereja. Banyak orang percaya yang sudah bertahun-tahun ikut Yesus & terlibat dalam pelayanan, tidak berbuah, tetapi justru menjadi batu sandungan di dalam gereja.
Dunia terus melihat perbuatan kasih yang nyata dari Gereja.
Buah & iman orang percaya sebagai “Duta Kristus” harus berdampak, sehingga mereka yang belum percaya merasakan & melihat iman kita dengan jelas, dan antusias bertanya-tanya akan Allah/Raja yang kita wakili.
Perbuatan baik adalah hal mendesak untuk dilakukan, karena menjadi pintu bagi masuknya pemberitaan Injil. (memberi senyum, …hal sederhana lainnya).
Allah memberikan kepada kita kemampuan yang unik & terus melatih kita dengan tujuan agar kita mampu untuk terus mengasihi orang lain, walaupun mereka tidak layak, bukan hanya ketika kita melihat mereka bersikap baik. ( Roma 5:8).
Hidup kita bukan hanya berisi prestasi kerja, memiliki uang, keluarga & menjalani rutinitas saja. Hidup kita harus menjadi media promosi kasih Kristus, kuasaNya, hikmatNya, dan segala tentangNya kepada manusia. Kita bisa berada di titik pencapaian yang hebat, tapi prestasi & pencapaian itu harus menjadi kesaksian tentang Tuhan, bukan tentang diri sendiri. Semua yang ada pada diri dan hidup kita haruslah menjadi terang yang menarik perhatian orang untuk percaya & memuliahkan Tuhan.
(Matius 5:16 demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga).
Komunitas adalah laboratorium tempat kita mempraktekkan kasih.
Kesetiaan & Kehadiran kita dalam sebuah KOMUNITAS adalah sumber kekuatan. (Ibr 10:25).
~ Mengapa gaya hidup “saling” sangat di butuhkan dalam membangun sebuah KOMUNITAS ?
~ Bagaimana dengan kisah hidup kita?
Apakah karakter Kristus terpacar dari dalam diri anda? SELA !
Visi Tuhan adalah visi kita bersama.
Merry Christmas & Happy New Year 2016.
CC GPdI Bethlehem