Pada pasal sebelumnya, rasul Paulus sedang berbicara tentang hidup bangsa Yahudi yang notabene adalah bangsa yang istimewa bagi Allah, tetapi kita juga tahu bagaimana kekerasan hati bangsa ini dalam percaya mereka kepada Tuhan. Artinya, mereka belum mau percaya kepada Yesus sehingga kalau mereka belum mau percaya maka mereka tidak dapat diselamatkan karena satu-satunya jalan untuk bisa diselamatkan adalah melalui Yesus (Yohanes 14:6). Sekalipun rasul Paulus adalah seorang Yahudi namun dia sudah percaya kepada Yesus sehingga dia hidup dalam keselamatan dari Tuhan. Melihat kehidupan orang Yahudi yang belum menerima Yesus maka ada kerinduan yang besar dari rasul Paulus agar bangsanya juga dapat diselamatkan.
Bagaimana dengan kita ketika kita melihat bangsa kita atau keluarga kita yang belum seiman dengan kita? Kita sudah menerima keselamatan itu lalu bagaimana dengan mereka? Di hati Paulus ada keinginan yang besar untuk keselamatan bangsanya dan dia nyatakan itu dalam doanya kepada Tuhan. Biarlah kita juga tumbuhkan dalam hati kita kerinduan yang sama ketika kita melihat bangsa kita supaya dapat diselamatkan. Jangan kita puas dengan diri kita sendiri tapi belajarlah dari rasul Paulus untuk berdoa bagi orang-orang supaya dapat diselamatkan.
(Mazmur 122:6) Ada sebuah keharusan untuk berdoa bagi Yerusalem supaya ada kesejahteraan di kota ini. (Efesus 2:8-10) Keselamatan kita merupakan pemberian Allah kepada kita. Bukan kerena kita baik tetapi karena kasih karunia Allah buat kita sehingga kita harus bersyukur dengan pemberian Allah ini. Jika kitab Efesus ini dihubungkan dengan Roma 11 tentang pokok zaitun yang benar dengan cabang-cabangnya maka orang-orang Yahudi adalah cabang-cabangnya yang asli, dan karena ketidakpercayaan mereka maka kita dicangkokkan karena iman kita kepada Yesus. Itu sebabnya kita harus benar-benar menjaga dan menghargai keselamatan kita, karena kita cuma dicangkokkan.
Saat ini kita hidup pada masa kemurahan Allah yang besar tapi ada saatnya masa kemurahan ini akan selesai. Selama masa ini belum berakhir maka hidupilah kehidupan kekristenanmu dengan lebih baik lagi ke depan. (Efesus 2:10) Tuhan mau agar perbuatan baik itu selalu ada dalam kehidupan kita. Mungkin bukan dalam bentuk pemberian tangan kita, tetapi ketika kita berdoa untuk keselamatan bangsa kita maka itu adalah perbuatan baik yang keluar dari dalam hidup kita. Salah satu yang sangat Tuhan hargai adalah doa kita bagi keluarga dan sesama kita. Doa itu sendiri harus disertai dengan kasih yang tujuannya supaya mereka diselamatkan, karena Sorga itu adalah untuk manusia. Keselamataan tidak ada dalam siapapun selain di dalam Yesus (Kisah Para Rasul 4:12).
(Roma 10:2) Bangsa Yahudi ini sungguh-sungguh giat untuk Allah, tapi tanpa pengertian yang benar. Mereka tidak mengerti Allah mereka itu siapa. Kita harus tahu siapa nama Allah kita yaitu: TUHAN YESUS KRISTUS. (Kisah Para Rasul 21:19-20) Rasul Paulus ditunjuk oleh Allah menjadi pelayan Tuhan bukan untuk bangsa Yahudi melainkan untuk bangsa-bangsa lain. Bagi bangsa Yahudi, hukum Taurat itu sudah mendarah daging sehingga harus mereka lakukan. Yang rasul Paulus sampaikan adalah Injil Yesus Kristus dan siapa yang percaya akan diselamatkan.
(Kisah Para Rasul 15:1) Bangsa Yahudi sangat memegang adat-istiadat. Sunat yang ditulis dalam ayat ini adalah sunat jasmani dan anak laki-laki Yahudi harus menjalankan sunat ini. Tetapi yang dimaksud oleh rasul Paulus adalah sunat hati dan sunat telinga. Kalau telinga dan hati kita sudah disunat maka tidak sembarangan yang akan kita masukkan dalam telinga dan hati kita sehingga kehidupan kekristenan yang kita jalani menjadi kehidupan yang berkenan kepada Tuhan. (Roma 9:30-33) Bangsa-bangsa lain itu adalah kita yang dibenarkan oleh darah Yesus lewat iman percaya kita. Tetapi bangsa Israel sekalipun mereka mengejar hukum namun mereka tidak sampai pada hukum itu karena mereka mengejarnya bukan karena iman tetapi karena perbuatan. (Roma 10:3) Bangsa Israel ini tidak mengenal kebenaran Allah itu sebabnya mereka tidak takluk pada kebenaran Allah.
(Kisah Para Rasul 22:3-4; Galatia 1:13-14) Rasul Paulus adalah seorang Yahudi, dia dididik secara teliti dibawah pimpinan Gamaliel dan dia juga adalah seorang penganiaya jemaat yang mengikuti jalan Tuhan. Tapi sekarang dia berikan hidupnya untuk juga mendoakan orang Yahudi supaya diselamatkan. Masih ada begitu banyak orang yang perlu kita doakan. Hukum kasih yang Tuhan tetapkan adalah secara vertikal yaitu kasih kepada Allah dan secara horizontal adalah kasih kepada sesama kita. Bagaimana kasih itu kita tunjukkan kepada sesama kita? Salah satunya dengan doa kita untuk keselamatan mereka.
(Kejadian 19:29) Ketika Abraham mendengar bahwa Sodom dan Gomora akan dibinasakan oleh Tuhan, dia ingat bahwa ada Lot di sana. Dia tawar-menawar dengan Tuhan dalam doanya namun ternyata hanya ada empat orang benar disana sehingga Allah harus memusnahkan kota tersebut. Pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot, maka Allah ingat kepada Abraham, lalu dikeluarkan-Nyalah Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan itu. Tetaplah berdoa bagi bangsa kita, bagi mereka yang belum menerima keselamatan dari Tuhan supaya mereka pun alami keselamatan dari Tuhan. percayalah bahwa setiap air mata kita tidak pernah sia-sia. Sekali kelak kita akan lihat jawaban dari Tuhan. Amin…