Berbicara tentang paskah maka kita berbicara tentang kemenangan. Dan tentunya kemenangan yang Yesus alami bukan hanya sekali saja, tetapi Dia akan terus menang untuk selama-lamanya. Hal ini juga berlaku dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, dimana kita juga hidup berkemenangan. Kebangkitan itu tidak akan pernah terjadi kalau tidak ada kematian yang dialami. Bagi dunia kematian Yesus di atas kayu salib adalah sebuah kebodohan, tetapi bagi kita yang percaya kepada Tuhan, pemberitaan salib itu adalah kekuatan Allah. (Kolose 2:12) Yesus benar-benar mengalami kematian di atas kayu salib, dan penyebabnya bukanlah karena Dia kehabisan darah melainkan karena Dia menyerahkan nyawaNya. Lewat baptisan air kita dikuburkan dan dibangkitkan dengan Dia oleh kepercayaan kita kepada pekerjaan kuasa Allah.
(Efesus 1:15-22) Dalam ayat-ayat ini ada doa yang rasul Paulus naikkan untuk jemaat Efesus. Awalnya jemaat ini adalah penyembah-penyembah berhala, mereka mempersembahkan korban kepada allah yang tidak mereka kenal. Tetapi setelah rasul Paulus datang dan memberitakan Injil di sana maka mereka berubah. Mereka sekarang beriman kepada Yesus dan iman itu bertumbuh sehingga melahirkan kasih kepada sesama. Melihat pertumbuhan jemaat Efesus, rasul Paulus sangat bersyukur sebab hal ini juga merupakan keinginan Tuhan bagi setiap anak-anakNya. Rasul Paulus juga berdoa agar Tuhan memberi Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Tuhan dengan benar melalui Firman Allah, dan supaya Ia menjadikan mata hati mereka terang. Manusia batiniah kita ini memiliki mata hati.
(2 Raja-raja 6:15-17) Ketika raja Aram berperang melawan bangsa Israel, dia mengirim kuda, kereta dan tentara yang besar untuk menangkap nabi Elisa. Hal ini disebabkan karena Elisa mengetahui siasat perang dan memberitahukan hal tersebut kepada raja Israel. Ketika hamba Elisa bangun pagi-pagi dan pergi keluar, tampaklah suatu tentara yang besar dengan kuda dan kereta mengepung kota itu. Dia begitu takut, namun Elisa berdoa kepada Tuhan supaya Tuhan membuka mata batin dari hambanya tersebut supaya dia bisa melihat bahwa sesungguhnya ada tentara Tuhan yang jauh lebih banyak mengelilingi tempat tersebut.
(Efesus 1:15-18) Ada hal-hal yang luar biasa yang mata jasmani kita tidak tampak sekarang ini, namun sedang Allah siapkan bagi kita sehingga kita hidup dalam kemenangan. Kita ini adalah manusia lemah, bukan hanya secara fisik tapi seringkali kita lemah dalam hal memilih dan menentukan sesuatu dalam hidup ini. Tetapi Firman Tuhan berkata “Betapa hebat kuasaNya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasanya.”
Kuasa Tuhan yang hebat ini Dia berikan kepada kita untuk menghidupkan apa yang sudah mati dalam diri kita. Kuasa ini juga yang bekerja dalam Kristus Yesus, yang membangkitkan dia dari antara orang mati. (Roma 6:9) Maut tidak berkuasa lagi atas Dia dan dalam perjanjian baru kita bisa melihat ada banyak orang yang Tuhan bangkitkan. Contoh: Anak Yairus, Dorkas, Eutikhus dan ada Lazarus yang Tuhan bangkitkan. Tetapi apakah mereka tidak alami kematian kembali? Mereka tetap alami kematian. Berbeda dengan Yesus, karena setalah Dia bangkit dari kematianNya maka maut tidak berkuasa lagi atas Dia, sebab kematianNya adalah kematian atas dosa satu kali untuk selamanya dan kehidupan Yesus adalah kehidupan bagi Allah.
Tuhan juga menghendaki agar kita hidup untuk Tuhan. Artinya: Apapun yang kita lakukan biarlah semuanya mendatangkan kemuliaan bagi Tuhan. (1 Timotius 6:16) Yesus satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, Dia hidup untuk selama-lamanya. Kuasa Tuhan juga berlaku bagi orang yang percaya, sebab Tuhan memberikan kuasa itu berdiam dalam diri kita supaya kita hidup dalam kemenangan. Ayub katakan bahwa hidup manusia itu seperti orang upahan, bergumul terus-menerus, tetapi dengan kuasa itu kita bisa menang kembali. Untuk Roh itu tinggal, Dia tidak memilih wadah dari emas, tetapi Dia memilih kita supaya kita kuat berdiri mempertahankan kepercayaan kita kepada Tuhan.
Kisah Para Rasul 2:24 “Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.” Maut itu bukanlah bagian Yesus sebab Yesus adalah kehidupan, kemenangan dan Yesus adalah kebangkitan. (Filipi 3:10) Rasul Paulus ingin mengenal Tuhan dan kuasa kebangkitanNya dan persekutuan dalam penderitaannya dimana dia menjadi serupa dengan Dia, dan supaya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Pada kebangkitan yang pertama, rasul Paulus juga mau memperoleh kebangkitan bersama orang-orang yang percaya.
Kuasa yang ada dalam hidup rasul Paulus memampukan dia menderita bagi Kristus, membuat dia tetap bersemangat menanggung duri yang terus menggocoh dia sampai akhir hidupnya. Paulus tahu bahwa segala jerih lelah yang dikerjakan untuk Tuhan tidak akan pernah sia-sia. Dia tidak pernah menyerah dengan keadaan, melainkan tetap bergairah dalam pemberitaaan Injil sebab ada kuasa Tuhan dalam hidupnya (Kolose 1:28-29). Naikkanlah syukur kepada Allah, sebab Dia sudah menang dan Dia juga mau jadikan kita pemenang-pemenang dalam Tuhan. Amin….