“Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.”
Kita adalah alat, sarana Tuhan untuk memenangkan jiwa, tetapi tentunya bukan kita yang punya kuasa untuk merubah hati seseorang agar dapat menerima Yesus. Tuhan yang punya kuasa merubah hati seseorang sedangkan medianya adalah kita gereja Tuhan. Dalam ayat ini ada kalimat “Pada hari Ia melawat umatNya” artinya ada pemenangan jiwa. Tuhan tidak melawat mereka begitu saja sebab ada proses yang harus dilakukan.
Firman Tuhan berkata “Milikilah cara hidup yang baik.” Jika kita memiliki cara hidup yang baik, hal itu membantu Tuhan untuk melawat umatnya sehingga bisa diselamatkan. Apabila kita memilki cara hidup yang baik maka akan ada buah yaitu perbuatan-perbuatan yang memuliakan Tuhan. Cara hidup yang baik itu berbicara tentang karakter, etika dan integritas hidup kita.
Seperti apa Alkitab menterjemahkan kata integritas? Integritas memiliki beberapa pengertian. Pertama: Intergritas itu adalah ketulusan. Mazmur 26:1 “Dari Daud. Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN, sebab aku telah hidup dalam ketulusan; kepada TUHAN aku percaya dengan tidak ragu-ragu.” Kalau kita hidup tulus di tengah-tengah masyarakat maka kita akan bisa jadi alat Tuhan untuk memenangkan jiwa bagi Tuhan. Tulus artinya hati bersih, tidak ada kepura-puraan, tidak ada kepalsuan, lurus.
Kedua: Integritas adalah kejujuran. Amsal 11:3 “Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.” Jujur artinya tidak berbohong, terus terang, tidak menutup-nutupi, transparan. Tuhan mengenal setiap hati manusia sehingga setiap niat kita, baik atau tidak baik, Tuhan sudah tahu. Itulah sebabnya milikilah kejujuran dalam menjalani hidup ini.
Ketiga, integritas adalah kesalehan. Ayub 2:9 “Maka berkatalah isterinya kepadanya: “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!” Apa itu saleh? Saleh itu taat, setia kepada Tuhan, sungguh-sungguh menjalankan ibadahnya. Beribadahlah dengan benar kepada Tuhan, ibadah yang didasari dengan rasa takut kepada Tuhan.
Keempat, orang yang berintegritas adalah orang yang tidak bersalah. Ayub 31:6 “biarlah aku ditimbang di atas neraca yang teliti, maka Allah akan mengetahui, bahwa aku tidak bersalah.” Tidak bersalah dalam hal apa?
Ayub 31:3-5 “Bukankah kebinasaan bagi orang yang curang dan kemalangan bagi yang melakukan kejahatan? Bukankah Allah yang mengamat-amati jalanku dan menghitung segala langkahku? ikalau aku bergaul dengan dusta, atau kakiku cepat melangkah ke tipu daya.”
Dalam ayat di atas dikatakan bahwa Ayub tidak bersalah dalam empat hal yaitu: Dia tidak berbuat curang, tidak melakukan kejahatan, dia tidak berdusta dan tidak melakukan tipu daya. Gaya hidup seperti inilah yang dapat menjadi berkat bagi orang lain. (1 Petrus 2:12) Bila kita memiliki integritas maka bila ada yang memfitnah kita, biarlah mereka melihat perbuatan baik kita sehingga mereka dapat mempermuliakan Allah. Jadilah berkat di manapun kita berada untuk mempermuliakan Tuhan. Amin…