2 Korintus 5:10
Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.Masihkah anda menetapkan ayat ini menjadi salah satu alamat tujuan kesibukan kegiatan anda ? Tahukah anda bahwa suatu saat anda akan menghadap tahta pengadilan Kristus ? Jangan pernah lupa alamat terakhir ! Setiap kita pasti akan menghadap tahta pengadilan Kristus. Pesan pertama dan yang kuat dari ayat ini bahwa, sebelum menghadap tahta pengadilan Kristus mari kita atur langkah hidup kita sebaik-baik mungkin. (Mazmur 90:12) Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk mengerti bahwa tujuan hidup kita sebagai orang Kristen bukan hanya di dunia ini, Paulus berkata : 1 Kor 15:19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia. Artinya kita boleh meraih kebahagiaan, kekayaan dan kehormatan di dunia ini, tetapi semua itu jangan menjadi tujuan akhir kita, jika itu kita jadikan tujuan akhir maka mungkin saja kita akan menghalalkan segala cara untuk meraih itu, namun kita harus ingat ada tujuan kita yang lebih besar yaitu kehidupan yang kekal bersama Kristus. Tujuan itu akan kita capai dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik selama kita ada di dunia ini, kesempatan kita berbuat baik hanya ada pada saat kita masih hidup, oleh karena itu jangan sia-siakan kesempatan itu sebelum kita akan menghadap tahta pengadilan Kristus.
Tidak ada manusia, siapapun dia yang dapat hidup kekal, semua pada akhirnya akan mati. Setelah kita mati setiap manusia akan menghadap takhta pengadilan Kristus, sesuai dengan giliran yang Tuhan sudah tentukan. Alkitab mencatat: (Ibrani 9:27) “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.” Oleh sebab itu, bagi kita umat Tuhan, waktu hidup yang singkat ini marilah kita pergunakan dengan sebaik-baiknya untuk selalu hidup dalam kebenaran Tuhan, sambil kita menanti untuk memperoleh apa yang patut kita terima. Dalam kitab Wahyu. Yohanes menuturkan penglihatannya sebagai berikut: “Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab yang lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.” (Wahyu 20:12).
Penghakiman itu pasti ada. Ini bukan dongeng untuk membuat manusia takut untuk berbuat dosa. Dan ingat! Hakim yang akan mengadili nanti adalah Kristus sendiri. Hakim yang Maha adil dimana tidak ada suap menyuap dan memutarbalikan hukum. Tetapi Allah adalah Maha kasih. Sesungguhnya Dia sama sekali tidak senang menghukum umat-Nya. Karena itu, melalui firman-Nya, dengan berbagai jalan Allah mengundang manusia untuk bertobat dan kembali kepada Dia. Kesabaran dan kasih Allah tidak terbatas. Mengenai kasih Allah ini, Pemazmur berkata: “sebab kasih-Mu besar mengatasi langit dan setia-Mu sampai ke awan-awan.” (Mazmur 108:5). Hal ini dibuktikan Allah dengan diutus-Nya Yesus Kristus turun ke dunia dan mati disalib bagi dosa-dosa manusia. Sayang sekali, banyak manusia menolak kasih Allah ini, dan manusia tetap mencari jalannya sendiri. Menyadari akan apa yang firman Tuhan katakan, seharusnya kita tidak lagi main-main dalam hidup ini.
Hal berikutnya dalam kronologi kedatangan Tuhan kita ketika kita diangkat untuk bersama Tuhan kita di Sorga adalah bahwa kita semua akan berdiri di hadapan takhta pengadilan Kristus. Tetapi penghakiman Tahta Pengadilan Kristus terjadi ketika kita diangkat untuk bersama dengan Tuhan kita di Sorga. Kita semua akan menghadap takhta pengadilan Kristus untuk menerima upah dari apa yang telah kita lakukan selagi masih hidup. Dan beberapa dari kita akan memperoleh upah yang besar. Seperti Paulus menulis dalam 1 Korintus pasal ketiga tentang masalah orang yang membangun di atas Kristus. Beberapa orang membangun dengan emas dan perak dan batu permata. Kemudian ada orang-orang yang membangun di atas dasar keselamatan kita, dari kayu, rumput kering dan jerami. Dan Paulus berkata itu akan diuji dengan pembakaran. Pekerjaan kita akan diuji dengan api. Dan ketika seseorang membangun dengan begitu indah dan luar biasa, ia akan memperoleh upah. Tetapi jika pekerjaannya tidak layak, maka pekerjaannya akan terbakar, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api. Betapa tragisnya ketika kita mengakhiri hidup dan dalam kekekalan tidak memiliki sesuatu untuk ditunjukkan yaitu apa yang telah kita lakukan bagi Kristus!
Modal apa yang kita punya untuk menghadap takhta pengadilan Kristus? Banyak orang yang tidak memahami arti hidup ini. Mereka berpikir setelah mereka dilahirkan, lalu besar, dan bersekolah, dan setelah selesai dalam pendidikan mereka bekerja mencari uang kemudian menikah sampai punya anak dan akhirnya menjadi tua lalu mati. Selesailah hidup ini. Namun bagi kita, orang yang percaya kepada Yesus, kita mengerti arti hidup ini di dalam Tuhan. Di dalam (Filipi 1:22a) mengatakan bahwa jikalau kita mengerti apa arti hidup ini berarti bekerja memberi buah. Kita sadar bahwa sebelum mengenal Tuhan Yesus kita adalah orang yang berdosa. Oleh sebab itu, saudara yang dikasihi Tuhan, selama Tuhan masih memberikan kita hidup maka berikanlah yang terbaik untuk Tuhan dengan melayani Tuhan sungguh-sungguh sesuai dengan karunia yang Ia berikan kepada kita masing-masing. Daud berkata dalam (Mazmur 116:12) “Bagaimanakah akan kubalas kepada Tuhan segala kebajikan-Nya kepadaku?” Seringkali kita selalu meminta kepada Tuhan, tetapi sekarang biarlah kita juga belajar seperti Daud untuk membalas kebajikan Tuhan yang telah Ia nyatakan kepada kita. Inilah arti hidup bagi Tuhan.
Jika kita mati, kita mati bagi Tuhan. Hal ini berbicara tentang kematian. Semua orang pasti takut akan hal itu, namun bagi orang yang percaya kepada Yesus Kristus, hal ini adalah satu keuntungan karena Tuhan telah berkata dalam kitab (Wahyu 14:13) Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: “Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.” “Sungguh,” kata Roh, “supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka. Selanjutnya, di dalam (1Korintus 15:58) dikatakan bahwa, “Berdirilah teguh jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan. Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” Inilah yang menjadi harapan kita dari Tuhan sebagai anaknya yang setia dan hamba-hamba-Nya. Kita tidak boleh menyia-nyiakan waktu kita, menjalani kehidupan dalam keputusasaan dan kesia-siaan. Semua kita sedang bergerak cepat menuju kekekalan. Tuhan tahu isi hati kita. Dia tahu motivasi kita dalam pekerjaan atau aktivitas kita saat ini. Sebab itu marilah kita atur cara hidup yang berkenan kepada Tuhan sebelum kita menghadap tahta pengadilan Kristus.