Refreshing mind
“Understand more about Cell Groups” ~Memahamai lebih Kekuatan Kelompok Sel
Sekian lama menjadi orang percaya, aktif terlibat di dalam pelayanan, apakah gairah dan sukacita dalam pelayanan, masih terus menghiasi hati kita?
Ataukah justru kekecewaan, gesekan & rasa letih yang melekat di hati kita?
Fenomena pertumbuhan gereja yang signifikan terjadi di banyak Negara, yang juga dialami oleh cukup banyak gereja di tanah air, hampir kesemuanya itu didasarkan pada “Konsep Gereja Sel”. (KGS)
Prinsip dari pertemuan di bait Allah dan dari rumah ke rumah merupakan fondasi utama bagi pertumbuhan gereja mula-mula. (Kis 5:42, Kis 20:20).
Melalui gereja, dunia melihat kita berkumpul bersama-sama. Tetapi pertemuan dari rumah ke rumah penting, karena rumah adalah duplikasi kecil dari sebuah gereja.
Menarik untuk dicatat, kejadian pertemuan Yesus dengan murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke surga.
Yesus menampakkan diri kepada mereka saat mereka sedang makan, (Markus 16:14-15). Amanat Agung, MISI yang paling penting dalam sejarah manusia, yang akan memengaruhi kekekalan bagi milyaran jiwa, disampaikan di meja makan. Tanpa mimbar besar, tidak dihadiri orang-orang penting dan tanpa agenda khusus. Sebaliknya, Yesus memilih orang-orang biasa, makan malam yang akrab diantara persekutuan keluarga dan sahabat-sahabat. Dari satu rumah ke rumah yang lain, dan satu meja makan ke meja makan yang lain, yang kesemuanya di jalankan secara alami.
Kelompok sel di rumah-rumah juga memberikan suatu atmosfir yang intim, saling mengenal dengan lebih baik setiap anggotanya, sehingga tahu potensi masing-masing.
Kelompok sel menghasilkan pengembangan kepemimpinan yang maksimal, setiap anggota akan terlatih dan saling membangun.
Tujuan dan keberhasilan dari gereja sel sangat bergantung pada duplikasi/pengubahan orang-orang yang biasa menjadi pemimpi.Pemimpin yang hebat memiliki pola pikir Kerajaan Allah, selalu mencari kesempatan untuk dengan strategis berinvestasi pada hidup orang lain, yang dapat melipatgandakan dampak (BUAH) dari setiap potensi yang di miliki.
Menyadari “konsep gereja sel” terbukti, merupakan cara efektif untuk mendorong pertumbuhan gereja, saat ini… Kehadiran dan peran komunitas “Kelompok Sel” sangat dibutuhkan untuk meminimalisir, membantu dan menjawab persoalan kompleks dan tekanan hidup yang banyak dialami jemaat dan pelayan-pelayan Tuhan.
Kesetiaan danKehadiran kita dalam sebuah Komunitas sel adalah sumber kekuatan.
Komunitas Sel adalah jugalaboratorium tempat kita belajar mempraktekkan kasih.
Jika kita ingin melihat banyak jiwa dijangkau dengan injil, tidak ada cara lain kita harus ada di komunitas dan harus turun ke lapangan, berjumpa dengan jiwa-jiwa. Setiap kita harus bisa rendah hati, mau belajar & terus membekali diri.
Jangan pernah memisahkan diri hanya kerena perbedaan pandangan dan konflik, tetapi praktekkan gaya hidup “saling” sebagai satu keluarga Allah (2Kor 6:16).
Melayani dan berjalan bersama Tuhan tidak selalu mulus. Kita akan diperhadapkan kepada pengorbanan, ketidakadilan, penolakan dan berbagai tekanan, seperti juga yang dialami oleh para murid dan Yesus sendiri, bahkan Yesus harus mati di kayu salib oleh bangsa pilihan-Nya, bangsa yang melihat dan merasakan mujizat-Nya.
Sebuah perubahan menuntut pengorbahan,butuh kompetensi yang baru dan sikap yang baru, ada proses dan banyak hal yang harus diperjuangkan secara konsisten, tidak bisa dicapai secara instant. Setiap komponen gereja yang ada, harus memberikan prioritas dan fokus pada sasaran yang hendak dicapai.Keberhasilan dalam membangun generasi berikutnya, sangat menentukan pertumbuhan dan keberhasilan visi dan misi gereja. (Kaleb butuh 45 tahun, satu generasi mati… baru berhasil mewarisi tanah Hebron).
Jika gereja sel adalah konsep / srategi pertumbuhan yang Tuhan tetapkan untuk gereja ini, maka apapun usaha manusia akan dibuat-Nya berhasil.
Merupakan sebuah kehormatan, bersama-sama kita bisa melayani Tuhan.
Mempercayakan hidup Saudara dan saya kepada Kristus sangatlah mudah. Yang sulit bagi saya dan saudara adalah memahami bagaimana Tuhan yang Maha Kuasa mempercayakan misi-Nya, dan mau bermitra kepada saya dan saudara yang tidak sempurna, sering lalai dan banyak melakukan kesalahan. (2 Kor 5:18-21).
Untuk mengasihi Kristus dan sesama dengan kasih yang rela berkorban bukanlah hal yang tidak mungkin. Kunci dan satu-satunya jalan adalah mengikuti Kristus dengan sepenuh hati, dengan membuang segala ego kita, keras kepalanya dimatikan, fokus kepada diri sendiri dimatikan, hidup yang penuh penyerahan akan memuliakan Tuhan.
Pelayanan menjadi lebih menyenangkan jika dijalani bersama dengan orang-orang yang mengerti akan tujuan hidup.(Kolose 3:23).
“Jangan berjanji bahwa anda selalu bisa mengatasi masalah sahabat anda, tetapi yakinkanlah bahwa didalam komunitas, dia tidak akan menghadapinya sendirian”.
Tuhan Yesus Memberkati.
#ay – 29 Juli 2018