“Understand more about Cell Group”
~ Pemahaman lebih Kekuatan dari sebuah Kelompok Sel ~
Puji Tuhan malam ini kita bisa bersama-sama memberikan waktu terbaik kita, untuk sedikit sharing pengalaman, belajar bersama, untuk lebih memahami tujuan, manfaat & kekuatan dari konsep “Gereja Sel” ( Kelompok Sel / KOMSEL).
Tuhan bekenan dengan pelayanan & dedikasi yang lahir dari hati yang taat dan yang tulus dalam mengasihi Dia.
Apakah gairah & sukacita dalam pelayanan, masih terus menghiasi hati kita?
Ataukah justru kekecewaan, gesekan & rasa letih yang melekat di hati kita?
Gereja yang merupakan lambang miniatur kehadiran Kristus ditengah dunia, harus bisa menjadi terang, menjadi duta Kristus, dan dapat menjawab kebutuhan & tantangan zaman yg semakin kompleks. .
Banyak gereja yang hanya sibuk membuat program, mendongkrak popularitas, membangun diri sendiri, untuk menarik banyak orang datang ke gereja, satu kondisi yang hanya menjawab kebutuhan sesaat. Gereja lupa untuk terus fokus akan panggilannya guna memenuhi amanat agung secara konsisten. Akibatnya kelihatan gereja gemerlap tetapi sesungguhnya didalamnya keropos, jemaat tidak mengalami pertumbuhan rohani & gereja tidak memiliki kekuatan apa-apa (gereja autis).
Seiring berjalannya waktu, kondisi memprihatinkan terjadi, kebutuhan jemaat kurang diperhatikan, konflik antar aktivis, dan ketidakdewasaan rohani menyebabkan mereka meninggalkan/pindah gereja, sangat disayangkan… (apalagi pindah iman… adalah tanggung jawab besar gereja).
Fenomena pertumbuhan gereja yang signifikan terjadi di banyak Negara, yang juga dialami oleh cukup banyak gereja di tanah air, hampir kesemuanya itu didasarkan pada “konsep gereja sel”.
Prinsip dari pertemuan di bait Allah dan dari rumah ke rumah merupakan fondasi utama bagi pertumbuhan gereja mula-mula. (Kis 5:42, Kis 20:20).
Melalui gereja, dunia melihat kita berkumpul bersama-sama. Tetapi pertemuan dari rumah ke rumah penting, karena rumah adalah duplikasi kecil dari sebuah gereja.
Di masa-masa mendatang kita mungkin akan semakin sulit untuk membangun sebuah gereja, tetapi gereja sel / kelompok sel dapat dibangun dengan lebih mudah dan tanpa batas. Pertumbuhan jemaat dan kegiatan gereja yang semakin bertambah tidak mungkin bisa terlayani maksimal hanya oleh seorang gembala, tetapi melalui kelompok-kelompok sel akan terlayani dengan lebih baik, karena setiap orang saling melayani.
Kelompok sel di rumah-rumah juga memberikan suatu atmosfir yang intim, saling mengenal dengan lebih baik setiap anggotanya, sehingga tahu potensi masing-masing. Kelompok sel menghasilkan pengembangan kepemimpinan yang maksimal, setiap anggota akan terlatih & saling membangun. Tujuan & Keberhasilan dari gereja sel sangat bergantung pada duplikasi/pengubahan orang-orang yang biasa menjadi pemimpin.
Figur pemimpin sangat menentukan dan di butuhkan untuk memberikan semangat & dorongan bagi keberhasilan gereja sel.
Kuasa Roh Kudus akan memakai hidup orang-orang yang biasa, yang mau taat kepada pimpinan – Nya, sehingga mereka menjadi orang yang luar biasa di tangan Tuhan Allah kita yang luar biasa.
Kita lebih baik bertumbuh bersama.
Menyadari “konsep gereja sel” terbukti, merupakan cara efektif untuk mendorong pertumbuhan gereja, saat ini, setiap kita yang digerakkan Tuhan untuk hadir di tempat ini, bukanlah suatu kebetulan, adalah orang-orang yang dipilih Tuhan, dan mendapat kehormatan, kesempatan untuk lebih aktif lagi melayani Tuhan lewat komunitas sel.
Menjadi orang percaya & hadir di gereja sekian puluh tahun, keaktifan yang menguras banyak energi, tidak menjamin seseorang dewasa rohani dan bertumbuh seturut kehendak Allah. Kehadiran & peran komunitas “Kelompok Sel” sangat dibutuhkan untuk meminimalisir, membantu & menjawab persoalan kompleks, tekanan hidup yang banyak dialami jemaat & pelayan-pelayan Tuhan.
Hidup adalah belajar mengasihi & membina hubungan dengan Allah dan sesama.
Melalui “Kelompok Sel”, kita memiliki laboratorium untuk belajar,membekali diri & mempraktekkan apa-apa yang kita pahami tentang KASIH. Bersaksi bersama-sama, menolong sesama bertumbuh secara rohani seperti saling menerima (Roma 15:7), saling membangun (1Tes.5:11), dan saling menegur (Kol 3:16), beribadah bersama meningkatkan sukacita..
“Kita” lebih kuat daripada “saya”
Kita harus “bekerja bersama-sama sebagai mitra Allah” (1Kor.3:9), karena “berdua lebih baik dari pada sendiri (Pengk. 4:9). Pelayanan menjadi lebih menyenangkan jika dijalani bersama-sama. Kelompok sel membutuhkan proses pengorbanan & konsistensi untuk saling membangun & saling melayani. Pemimpin Sel harus terus bersemangat belajar, membekali diri untuk memahami betul kekuatan dari konsep gereja sel, sehingg terus bersaksi & menceritakan berbagai manfaat, jika bergabung di dalam sebuah komunitas sel .
“TETAP KONSITEN”.
Tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir. (Filipi 2:12).
Sikap pro aktif, antusias untuk melayani & memberi, adalah ciri pelayanan kelompok sel, yang harus terus kita bangun.
Kesetiaan & Kehadiran kita dalam sebuah Komunitas sel adalah sumber kekuatan. (Ibr 10:25).
Untuk itu, dimana kita berada, hadirlah secara utuh. (seperti kita malam ini ).
Komunitas sel harus dibangun berdasarkan Komitmen. Dan oleh anggota-anggota yang berkomitmen. Kol 3:15b Karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
~ Mengapa gaya hidup “saling” sangat dibutuhkan dalam membangun sebuah Komunitas?
Komunitas Sel adalah laboratorium tempat kita belajar mempraktekkan kasih.
Jika kita ingin melihat banyak jiwa dijangkau dengan injil, tidak ada cara lain kita harus ada di komunitas dan harus turun ke lapangan, berjumpa dengan jiwa-jiwa. Jangan pernah memisahkan diri hanya kerena perbedaan pandangan dan konflik, tetapi praktekkan gaya hidup “saling” sebagai satu keluarga Allah (2Kor 6:16).
Hidup kita bukan hanya berisi prestasi kerja, jabatan bagus, memiliki banyak harta & menjalani rutinitas belaka. Hidup kita harus menjadi media promosi kasih Kristus, kuasaNya, hikmatNya, dan segala tentangNya kepada banyak orang. Kita bisa berada di titik pencapaian yang hebat, tapi prestasi & pencapaian itu harus menjadi kesaksian tentang Tuhan, bukan tentang diri sendiri. Semua yang ada pada diri dan hidup kita haruslah menjadi terang yang menarik perhatian orang untuk percaya & memuliahkan Tuhan. Hidup kita harus terus menceritakan pengalaman ajaib kita bersama Tuhan. Kemanapun kita pergi, iman kita harus terlihat dengan jelas, hingga banyak orang antusias bertanya-tanya akan Tuhan kita, hingga banyak orang boleh menjadi percaya dan terselamatkan.
Semua pemikiran manusia yang mungkin bagus & hebat tidak akan pernah menjamin mampu mengatasi berbagai persoalan yang terjadi hingga tuntas sempurna. Sering kali faktor egois dan kehendak bebas manusia yang dimanipulasi oleh iblis lewat tipu dayanya menghancurkan & mengagalkan rencana Tuhan bagi manusia. Dan dunia dengan roh dunianya akan terus memasung & mengebiri segala hal yang baik & benar. (wahyu 22:11).
Misi Allah adalah juga misi gereja, “Perbuatan Kasih” adalah hal mendesak untuk dilakukan, karena menjadi pintu bagi masuknya pemberitaan Injil. Dan dunia terus membentuk opini dan melihat perbuatan kasih nyata orang-orang percaya “gereja”. Sebagai duta Kristus, hidup kita harus berdampak bagi mereka yang belum percaya, dan mereka harus bisa merasakan & melihat Iman kita secara jelas, hingga membuat mereka bertanya-tanya tentang RAJA yang kita wakili.
Allah memberikan kepada setiap kita talenta & kemampuan yang unik, dan terus melatih kita dengan tujuan agar kita mampu untuk terus mengasihi orang lain, walaupun mereka tidak layak, bukan hanya ketika kita melihat mereka bersikap baik. ( Roma 5:8).
“… hukum yang terutama dan yang pertama adalah mengasihi Allah & sesama. Kita tidak mungkin bisa mengasihi Allah yang tidak kelihatan dengan tulus, jika sesama kita yang kelihatan (sesama pelayan) saja kita tidak bisa saling mengasihi. ( Mat 22:38).
Melayani & berjalan bersama Tuhan tidak selalu mulus. Kita akan diperhadapkan kepada pengorbanan, ketidakadilan, penolakan & berbagai tekanan, seperti juga yang dialami oleh para murid dan Yesus sendiri, bahkan Yesus harus mati di kayu salib oleh bangsa pilihanNya, bangsa yang melihat & merasakan mujizatNya.
Secara fisik, kita mungkin tidak mampu memikul salib seperti Kristus, tetapi semua kita tentunya mampu memikul paku-paku kecil.
“Hidup berkomunitas kita dalam gereja ibarat sebuah lidi” (kutipan)
Sebuah lidi yang terbakar dapat dengan mudah dipadamkan, hanya dengan dikibaskan. Jika beberapa buah lidi bergabung dan terbakar maka untuk memadamkannya kita harus meniupnya kuat-kuat. Jika lidi itu membentuk sebuah sapu lidi dan terbakar maka untuk memadamkannya perlu diguyur air. Bagaimana jika sebuah gudang sapu lidi yang terbakar?
Untuk menyapu pun sebuah lidi sangat sulit digunakan, tetapi sapu lidi yang terdiri dari banyak lidi amat mudah digunakan untuk menyapu.Namun harus DIINGAT bahwa dalam sebuah sapu lidi ada lidi yang keras ada juga yang lentur, ada yang kasar ada juga yang halus, panjang & yang pendek semua berkumpul jadi satu”.
Demikianlah kita dalam “komunitas”, harus bertumbuh & dewasa, saling menguatkan, bekerja sama dan saling menopang sehingga iman dan spirit kita tidak terpadamkan.
Menjadi PR bagi kita semua, gembala, aktivis & jemaat Tuhan yang ada…
sebuah perubahan menuntut pengorbahan, ada proses & banyak hal yang harus diperjuangkan secara konsisten, tidak bisa dicapai secara instant. Setiap komponen gereja yang ada, harus memberikan prioritas & fokus pada sasaran yang hendak dicapai.
Jika gereja sel ( komsel ) adalah konsep / srategi pertumbuhan yang Tuhan tetapkan untuk gereja ini, maka apapun usaha manusia akan dibuat-Nya berhasil.
Semua pelayan gereja hendaknya proaktif, bergandeng tangan bersama, untuk melakukan tanggung jawab masing-2 dengan sebaik mungkin, dan kita percaya Tuhan pasti juga akan melakukan bagian-Nya.
Empat binatang bijaksana dalam kitab Amsal 30: 25-28, binatang-binatang ini mengilustrasikan pada kita kedinamisan suatu kelompok sel, yang saling bekerjasama, peduli, dan konsisten untuk fokus kepada sasaran dengan saling memberikan dorongan.
Banyak orang percaya yang sudah bertahun-tahun ikut Yesus & terlibat dalam pelayanan, tidak menjadi lebih baik, tetapi justru menjadi batu sandungan di dalam gereja.
Hendaklah bukan karena kita banyak tahu dan menguasai Firman Tuhan, tetapi Firman Tuhan yang harus menguasai kita. Sehingga kehadiran kita membawa dampak & kontribusi bagi pertumbuhan gereja.
Kuasa doa, disiplin rohani, kedewasaan Iman & keintiman hubungan dengan Tuhan, akan menuntun kita dalam besikap & bertindak benar seturut kehendak Tuhan.
~ Bagaimana dengan jurnal kisah hidup kita?
“Jangan berjanji bahwa anda selalu bisa mengatasi masalah sahabat anda, tetapi yakinkanlah bahwa didalam komunitas, dia tidak akan menghadapinya sendirian”.
Kebersamaan membawa berkat, tali tiga lembar tak mudah diputuskan (Pengk 4:12). Kelompok Sel sangat memberikan manfaat & berdampak, sebagai satu keluarga, komunitas & Gereja Tuhan, untuk terus menjalankan misi perluasan “Kerajaan Allah”, terus fokus kepada amanat agung Kristus. ( Mat 28:19-20) dan menjadi saksi Kristus di Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kis 1:8).
Visi Tuhan adalah visi semua orang percaya.
Pelayanan menjadi lebih menyenangkan jika dijalani bersama dengan orang-orang
se-visi & yang mengerti akan tujuan hidup.
~ Untuk apa kita di pilih menjadi orang percaya ?
~ Untuk apa Yesus mati di kayu salib ?
“ AKU MAU MELIHAT GEREJA KU BERTUMBUH “
Let’s do something… Let’s do it !!!
TUHAN YESUS MEMBERKATI.
CC – GPdI Bethlehem Kelapa Gading