Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang hidup. Setiap orang yang mengalami kehidupan Yesus, akan ada berkat-berkat dan pertolongan dariNya. Bicara Tuhan yang hidup, artinya Dia bisa melakukan apa yang kita perlukan. Namun ada banyak orang justru mengalami Yesus yang mati, bukan Yesus yang bangkit. Seperti Yasir dan Elam, dua orang pengikut Yesus yang berduka cita karena menganggap Yesus itu mati, padahal Dia hidup. Banyak orang hari-hari ini mengalami hal yang sama.
Lukas 24 : 13 – 17. Dalam catatan Alkitab, disebutkan bahwa dua murid ini adalah Kleopas dan istrinya. Keluarga ini sedang menuju ke Emaus, mereka sedih karena kehilangan Yesus. Hari-hari ini ada banyak keluarga Kristen yang juga mengalami kematian Yesus, dalam ghidup keluarga mereka.
Injil Lukas diawali dan diakhiri dengan keluarga yang kehilangan Yesus. Lukas 2 : 41 – 52. Di sini, ditulis tentang Yusuf dan Maria yang kehilangan Yesus, tetapi tidak menyadari bahwa Yesus sudah tidak bersama mereka. Hal yang sangat menyedihkan, jika ada keluarga yang berkata Tuhan dalam diriku, padahal tidak ada hairat Tuhan lagi. Mengapa hal ini bisa terjadi? Ada banyak kali kita bermain-main dengan dosa.
Contoh Simson, seorang nasir Allah yang diurapi dan Roh Allah ada dalamnya. Seorang nasir Allah, tidak boleh bergaul dengan yang najis. Namun kita membaca bahwa sebelum ketemu Delila, Simson mengunjungi wanita yang tidak benar. Seorang nazir Allah tidak boleh menyentuh bangkai binatang, tapi simson datang dan mengambil madu dari bangkai singa (Hakim-hakim 14). Saat itu tidak terjadi sesuatu dalam diri Simson. Tetapi, satu saat dia jatuh ditangan Delila, ketika Simson sadar, dia berpikir bahwa Roh Tuhan masih ada padanya, tetapi kekuatan itu sudah dicabut dari padanya (Hakim-hakim 16 : 4 – 21). Urapan itu telah diangkat Tuhan sebab rambutnya telah dipotong. Bukan berarti bahwa urapan itu ada pada rambut Simson, namun rambut tersebut hanya sebagai tanda ketaatan. Simson adalah tipe anak Tuhan yang suka bermain-main dengan bahaya.
Dari yang lahiriah, seorang anak Tuhan bisa dinilai apakah dia taat Firman Tuhan atau tidak. Jangan berpikir bahwa Tuhan hanya melihat di dalam kita, tapi yang di luar juga. Sebab itu, di dalam atau di luar harus berkenan kepada Tuhan.
Berbeda dengan Yusuf dan Maria yang tidak menyadari bahwa Yeaus tidak ada bersama-sama mereka, Kleopas dan istrinya justru didatangi Yesus, tapi mereka berkata Yesus mati. Lukas 24 : 18 – 24. Jika anak Tuhan tidak merasakan kehadiran Allah, tidak mungkin dia akan mengalami mujisat. Sebaliknya, jika kita merasakan Tuhan ada bersama dengan kita, karena kita benar di hadirat Allah, kita akan mengalami mujisat yang Yesus kerjakan.
Bagaimana keadaan orang yang tidak mengalami kebangkita Yesus dalam hidupnya? Lukas 24 : 25 – 27. Yesus menegur dua orang tersebut, karena orang yang tidak mengalami kebangkitan Yesus akan menjadi bodoh, sehingga bisa dibelokkan kemana-mana tanpa dia dapat berpikir hal itu benar atau tidak.
Lukas 24 : 25, ”…, Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu,…”. Lamban itu kurang tanggap dan tidak dapat bergerak cepat. Ibrani 5 : 11, ayat ini mejadi peringatan agar kita jangan sampai menjadi orang yang lamban. Orang yang lamban sukar menerima penjelasan.
Ibrani 5 : 12, orang yang lamban adalah orang yang sulit untuk bertumbuh, sekian lama ikut Tuhan tetapi rohaninya dangkal, sehingga tidak sanggup menerima makanan yang keras, sehingga jika ada khotbah yang keras orang seperti ini akan langsung tersinggung dan pergi meninggalkan persekutuan yang ada. Anak Tuhan yang cepat tanggap, mungkin mengalami sesuatu yang tidak mengenakkan dalam Gereja tersebut, tetapi dia akan bertahan. Tidak ada gereja yang sempurna di dunia ini. Dimanapun kita tinggal, pasti ada satu atau dua hal yang tidak sesuai dihati kita. Tetapi justru dalam keadaan seperti itu, kita seharusnya semakin terbeban dengan Gereja tersebut.
Ibrani 6 : 11 – 12, orang yang lamban sulit untuk menjadi pengikut teladan yang baik, seperti teladan-teladan iman dalam Ibrani 11. Domba akan mengenal suara gembala dan mengikuti langkah gembala. Di tempat ini, ada Gembala sebagai pemimpin rohani dan kitapun harus mengikuti apa yang diajarkan ditempat ini, sebab itu adalah tanda orang yang tidak lamban.
Lukas 24 : 25 – 26, ini adalah teguran Yesus buat kedua orang ini, karena lambannya sehingga tidak mengerti apa yang dikatakan para Nabi bahwa Mesias akan menderita. Ini adalah contoh orang yang lamban hati, Yesus telah bangkit tetapi mereka masih sedih karena kematian tersebut. Padahal, Tuhan menginginkan kita menjadi orang kristen yang berkemenangan, bukan berarti tanpa masalah, tetapi kita tampil sebagai pemenang dan maju bersama Tuhan.
Lukas 24 : 17, dalam terjemahan Bahasa Inggris dikatakan ”mengapa engkau susah, sedih”. Yesus mengajar kita untuk bersukacita senantiasa. Bukan berarti ada masalah kita tertawa-tertawa, tetapi kita menang atas masalah itu sehingga ada sukacita. Lewat pengorbananNya itu, Yesus mengalami kemenangan dan layak menyelamatkan kita.
Masalah apa yang sedang kita alami, Tuhan pasti akan menolong dan memulihkan. Lukas 24 : 28 – 32, Yesus hendak memulihkan dua murid ini, agar mereka celik dan mengenal kuasa kebangkitan Kristus. Yesus seolah-olah ingin berjalan terus, artinya bahwa Tuhan ingin suatu respon dari diri kita. Jangan menjadi anak Tuhan yang cuek dan masa bodoh. Akan ada pertolongan dari Tuhan kalau kita meresponi tindakan Tuhan. Sebab itu undanglah Yesus masuk dalam hidup kita maka sesuatu yang luar biasa akan terjadi.
Lukas 24 : 30, Yesus masuk dan memecahkan roti. Ini adalah suatu kebiasaan Yahudi, jika ada keluarga yang berduka cita mereka datang membawa roti dan memecahkannya, kemudian dibagikan kepada orang yang berduka cita tersebut. Yeremia 16 : 7, ini adalah ucapan hukuman Allah terhadap suatu bangsa yang durhaka, tidak ada orang yang akan datang untuk memecahkan roti. Artinya bahwa ada kebiasaan saat itu memecahkan roti untuk menghibur orang yang berduka.
Kebangkitan Yesus sanggup mengubahkan segala-galanya. Ketika Yesus mengambil roti itu dan memecahkannya, lengan jubah Yesus tergulung dan nampaklah dua lubang di tangan Yesus. Ketika dua orang itu melihat hal itu, mereka langsung menyadari bahwa itu adalah Yesus, namun ketika mereka berkata itu Yesus, saat itu juga Yesus lenyap dari antara mereka karena tugasNya selesai, untuk mencelikkan mata orang tersebut.
Kuasa tuhan tidak berubah, saat ini Yesus ingin mencelikkan mata rohani kita sehingga kita bisa melihat kehadiran tuhan dalam segala perkara. Yesus bangkit untuk kita semua.
Emaus artinya tempat mandi air panas. Mandi untuk membasuh membersihkan diri. Emaus tidak salah menjadi tempat untuk pembersihan dua murid tadi Kleopas dan istrinya.
Lukas 24 : 32, sekarang mereka sadar bahwa ketika Firman Allah disampaikan, ada sesuatu yang terjadi dalam mereka, sehingga hati mereka berkobar-kobar. Seberapa besar kobaran hati kita ketika mendengarkan Firman Tuhan? Biarlah hati kita berkobar-kobar dan meresponi Firman Tuhan yang disampaikan. Yesus bangkit untuk memberikan kuasa yang luar biasa kepada kita.
Lukas 24 : 33 – 35. Dua orang ini begitu senang karena sudah berjumpa dengan Yesus yang bangkit, sehingga mereka lari balik ke Yerusalem walau hari sudah larut malam. Anak Tuhan yang berjumpa dengan Yesus, akan memiliki semangat untuk bersaksi. Tuhan bangkit untuk kita semua dan Dia sanggup memulihkan keadaan kita serta memberikan semangat untuk kita melayani Dia.