Ringkasan Kotbah II Pdt. Michael P.Kairupan
1 Petrus 4:7
Petrus dengan gayanya yang sederhana menjelaskan tentang keadaan manusia yang bergerak ke depan menuju akhir. Batas akhir yang dimaksud tidak dijelaskan secara lengkap, tetapi tanda-tanda mengenai peradaban dunia akan berakhir perjalanannya dapat dilihat dengan jelas. Kapan dan bagaimana hal itu akan terjadi Alkitab memberikan keterangan untuk mengkonfirmasi atau memastikan bahwa akhir dari segala sesuatu didahului oleh beberapa indikasi, terutama soal ekonomi. Bagi seorang anak Tuhan seharusnya tidak ada ketakutan apabila bencana ekonomi datang sebab kita meyakini Firman Tuhan.
Alkitab mencatat bahwa bencana itu akan datang, dan semua orang akan menghadapi situasi ini. Oleh Tuhan hal ini sengaja dibuat dengan tujuan untuk menyadarkan manusia bahwa soal Tuhan, kita tidak boleh main-main atau jangan dipandang biasa-biasa saja. Di sebagian belahan dunia seperti di Timur Tengah, jumlah kematian di sana setiap hari meningkat terus-menerus. Orang-orang berusaha menyelamatkan diri dari ancaman kelaparan akibat perang yang terjadi dan tujuan mereka adalah Eropa, akan tetapi belakangan ini beberapa negara itu dengan keras mengeluarkan pernyataan anti kemanusiaan. Maksudnya adalah, jika ada orang yang datang meminta tolong maka orang yang diharapkan dapat menolong justru mereka dapat berbalik mendatangkan masalah.
(Matius 25:9) Ayat ini memang tidak langsung berbicara tentang kesulitan ekonomi secara tersurat, tetapi di dalamnya ada hal yang tersirat. Hal yang tersurat seringkali adalah akibat dari yang tersirat, contohnya, pada waktu Petrus menyembuhkan orang lumpuh yang menderita selama puluhan tahun di pintu Bait Allah. Untuk bisa bertahan hidup maka orang lumpuh ini meminta sedekah kepada orang-orang yang datang ke Bait Allah. Mereka yang merasa kasihan kepada orang ini maka mereka akan mengulurkan tangan untuk memberikan sesuatu. Satu waktu, ketika Petrus hendak masuk ke dalam Bait Allah, dia bertemu dengan orang lumpuh ini namun Petrus tidak memberikan sedekah melainkan Petrus berkata: “Emas dan perak tidak ada padaku tetapi apa yang kupunyai akan kuberikan kepadamu. Demi nama Yesus orang nazaret itu, berjalanlah.” Seketika itu juga orang lumpuh ini menjadi sembuh.
Peristiwa ini kemudian diketahui oleh banyak orang yang menyebabkan Petrus dipanggil oleh pemimpin-pemimpin Yahudi serta ahli-ahli Taurat untuk memberikan keterangan, “Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?” Sejak kecil orang tersebut mengalami kelumpuhan adalah sebuah fakta, tetapi penyebab mengapa orang ini bisa sembuh merupakan kunci dibalik kesembuhan orang lumpuh tersebut. Oleh Kuasa Tuhan, jawab Petrus maka hal inilah yang TERSIRAT dari peristiwa itu.
Kondisi akhir dari dunia ini dan bagaimana semua peradaban manusia akan berhenti bisa mengejutkan setiap orang. Ketakutan manusia menghadapi hal-hal demikian menyebabkan mereka bisa mati (Lukas 21:26). (2 Timotius 3:1) Kesukaran-kesukaran yang terjadi adalah akibat dan penyebab yang pertama adalah karena manusia mencintai dirinya sendiri. Dalam urusan ekonomi semua negara negara di dunia, akan memberikan perhatian nomor satu bagi kepentingan dirinya. Mereka akan melindungi keselamatan mereka sendiri tanpa memikirkan kesusahan negara lain.
Firman Tuhan berkata bahwa hari Tuhan seperti pencuri. Mengapa dikatakan demikian? Seorang pencuri dia memiliki keahlian tersendiri, dan keahlian tersebut tentunya dia dapatkan dari latihan-latihan keras (2 Petrus 3:10). Mencuri adalah hal yang negatif namun keahlian yang mereka miliki adalah hal yang positif itu sebabnya Yesus menggunakan istilah ini bahwa hari Tuhan seperti pencuri. Yesus pernah berkata bahwa orang-orang dunia lebih pintar dari anak-anak Tuhan sehingga untuk mengimbanginya Tuhan katakan “Cerdiklah seperti ular dan tulus seperti merpati.” Apabila ada ketulusan dan kejujuran, inilah yang disebut sebagai kebenaran. (1 Yohanes 1:7-9) Ayat 7 ini menjelaskan tentang kehidupan anak Tuhan yang digambarkan sebagai terang yang dalam pikiran kita seharusnya bersih dari kesalahan dan pelanggaran. Akan tetapi menurut ayat 8 ternyata tidaklah demikian dan contohnya adalah Daud.
Daud adalah raja Israel namun dia mengambil isteri orang sehing ga dari hubungan ini menghasilkan keturunan. Tuhan sendiri berkata bahwa Daud adalah seorang yang berkenan di hati Allah. Perkataan ini diucapkan Tuhan sebelum Daud jatuh dalam dosa, dengan kata lain Tuhan tahu bahwa Daud nantinya akan berbuat dosa. Pertanyaannya adalah mengapa Tuhan berani mengklaim Daud sebagai orang yang berkenan di hatiNya? Apa yang Daud lakukan adalah sebuah pelanggaran besar sehingga Tuhan berfirman kepada nabi Natan supaya dia pergi menemui Daud.
Tuhan mengijinkan Daud melakukan kesalahan. Apa tujuan Tuhan? Supaya Tuhan bisa menemukan kebenaran dari kesalahan Daud tersebut. (1 Yohanes 1:9) Dia adalah Allah yang setia dan ketika kita mengakui kesalahan maka Dia mengampuni. Ketika nabi Natan datang menegur Daud dan Daud mengakui kesalahannya, itu adalah kebenaran. Mengakui sebuah kesalahan bukanlah hal yang mudah, tetapi jika seseorang berani mengaku Firman Tuhan berkata bahwa Ia adalah setia dan adil akan mengampuni setiap dosa kita.
Dunia yang kita diami saat ini tidak akan tetap sama keadaannya untuk 2-3 dekade ke depan. Hal yang terbaik dalam hidup ini yang bisa kita lakukan adalah hidup dekat dengan Tuhan. Saat kita datang kepada Tuhan, Dia akan menerima kita dengan memberi harapan baru. Anda tidak perlu takut dan cemas dengan apa yang sedang anda hadapi sebab Dia adalah jawaban dan penolong bagi kita.
Amin….