• Skip to secondary menu
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
gpdibethlehem
  • Home
  • Profile
    • Sejarah Gereja
    • Keluarga Pastori
    • Struktur Gereja
    • Grand Plan Gereja
    • Ketua Wadah
    • Admin Gereja
  • Warta
    • Jadwal Ibadah & Tugas
    • Events
    • Info
    • Laporan
  • Khotbah
    • Video Khotbah
    • Kompilasi Khotbah
  • Care Community
    • About CC
    • Kegiatan Eksternal
    • Kegiatan Internal
      • Photo Kegiatan
      • Video Kegiatan
  • GOP
    • About GOP
    • Kegiatan GOP
  • SSS
    • About SSS
    • Photo SSS
    • Video SSS
  • Kontak

GPdI Bethlehem

Tantangan Akhir Zaman

May 17, 2015 by GPdI Bethlehem

(2 Petrus 1:12-13) Memberitakan Injil adalah perintah Tuhan kepada Rasul-rasul. Dan dari banyak Firman yang jemaat sudah dengar, Rasul Petrus merasa bahwa merupakan suatu kewajiban baginya untuk selalu mengingatkan jemaat Tuhan. Jujur kita harus katakan bahwa manusia seringkali lupa akan sesuatu. Kalau masih ada orang yang mengingatkan, kita harus bersyukur. ( Ayat 14 ) Tuhan telah memberitahukan kepada Petrus bahwa tidak lama lagi dia akan dipanggil Tuhan. Namun sebelum waktu itu datang dia akan terus mengingatkan jemaat-jemaat Tuhan.  (Ayat 15) Kerinduan Rasul Petrus kalau dia sudah tidak ada, apa yang dia pernah sampaikan tetap diingat oleh jemaat. Jadi walaupun kita sudah tahu Firman, namun ada saatnya kita lupa sehingga kita tidak dapat melakukannya.

( Kisah Para Rasul 1:3) “ Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Kalau Yesus sudah bangkit, mengapa Dia tidak langsung kembali kesurga? Disini ada kepedulian Tuhan kepada murid-muridNya yang Dia sudah pilih, sudah tetapkan untuk menjadi penangkap jiwa. Dalam bahasa inggris ayat di atas berkata “ He also presented Himself alive after His suffering by many infallible proofs “ ( by many unmistakable proofs ) artinya Yesus memberikan bukti-bukti tentang diriNYa yang tidak perlu diragukan lagi.  Dan selama 40 hari Dia harus membuktikan diriNya kepada murid-murid. Mengapa Yesus harus mengambil waktu yang cukup lama padahal murid-murid sudah begitu lama ikut Yesus? Karena tidak ada lagi percaya, tidak ada lagi iman dalam diri mereka bahwa Yesus itu bangkit dan hidup. Krisis iman ini ada dalam Gereja sehingga orang tidak lagi takut kepada Tuhan.

Injil adalah berita sukacita, damai sejahtera, berita Yesus yang sudah bangkit dan harus di sampaikan supaya orang percaya dan selamat. Kalau sudah tidak ada kepercayaan lagi, apa yang harus diberitakan? Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang tidak lagi percaya. Misalnya murid-murid karena kekecewaan mereka terhadap Yesus. Mereka berharap Yesus menjadi Raja mereka yang akan membebaskan Israel. Namun ternyata harapan mereka tidak jadi kenyataan. Kekecewaan menutup ingatan mereka akan Firman Allah. Mungkin ada kekecewaan dihati kita tapi jangan sampai Firman yang kita dengar, sudah tidak ada dihati kita.

Kekecewaan yang berat juga dapat mematikan Firman yang ada dalam hidup kita. Mengapa mematikan? Dalam peristiwa kebangkitan Yesus, murid-murid tidak memberi tanggapan sama sekali tentang hal ini. Contohnya, pada waktu wanita-wanita pergi ke kubur Yesus. Disatu sisi semangat melayani walaupun Yesus sudah mati tetap berkobar, tapi disisi yang lain sebenarnya mereka tidak percaya bahwa Yesus sudah bangkit. Sebelum Yesus mati, berulang kali Yesus katakan bahwa pada hari ketiga Dia akan bangkit. Seharusnya perkataan Yesus masih ada dalam ingatan mereka. Tapi kenyataannya tidak seperti itu. Nanti dalam perjalanan mereka sadar, bahwa Yesus tidak ada disana karena malaikat mengingatkan mereka dan Yesus juga menampakkan diriNya.

Maria Magdalena karena begitu berdukacita sehingga dia menganggap Yesus sebagai tukang kebun dan berpikir bahwa Yesus itu dicuri. Saat Yesus memanggil namanya, barulah dia mengenal bahwa itu Yesus. Di ruangan yang tertutup Yesus juga hadir dan murid-murid menjadi takut karena mereka pikir Dia hantu. Yesus berkata “Damai sejahtera bagimu “. Ucapan Yesus inilah yang sangat dibutuhkan dan mereka lihat sesungguhnya Yesus hidup.

Pada waktu dua orang pulang ke Emaus, Yesus berjalan bersama mereka bahkan masuk kerumah mereka. Namun kedua orang ini tidak dapat mengenalNya. Mata mereka terbuka setelah Yesus memecahkan roti dan mereka teringat pada hari-hari terakhir mereka makan, Yesus juga melakukan hal yang sama. Kabar sukacita ini mereka bawa kepada murid-murid tapi tidak dipercaya oleh mereka. Sampai beberapa kali Yesus harus menunjukkan diri pada murid-murid. Kepada Tomas khususnya karena dia sama sekali tidak mau percaya kalau tidak ada bukti.

Ketika murid-murid dalam ketakutan Yesus bertanya apakah ada makanan pada mereka? Murid-muridpun memberikan sepotong ikan goreng padaNya dan Yesuspun makan untuk membuktikan kalau Dia hidup. Petrus dan Yohanes saat mendengar kabar bahwa Yesus sudah bangkit, mereka pergi juga ke kubur. Yohanes lalu masuk ke kubur, Alkitab menulis ketika dia melihatnya dia percaya. Mengapa? Karena Yohanes suka bersandar di dada Yesus. Kedekatan kita dengan Tuhan akan membuat kita mengerti dan percaya. Petrus sekalipun melihat hal yang sama dengan Yohanes, dia tetap tidak percaya, sampai Tuhan tunjukan diri lagi dalam kebersamaan mereka. (Yohanes 21:1-14) Petrus sudah lihat Yesus tapi dia banyak bicara dan belum yakin. Petrus kemudian pergi menangkap ikan diikuti oleh teman-temannya, ingin kembali pada kehidupan yang lama. Yesus katakan “ Labuhkanlah pukatmu” mendengar perkataan ini, Yohanes langsung  kenal bahwa itu adalah Yesus. Ini hasil dari hubungan yang dekat dengan Tuhan, dekat dengan Firman. Kita harus suka mendengar, membaca, dan merenungkan Firman agar kita tidak lupa dengan apa yang Tuhan katakan.

Mempertahankan iman kita pada Tuhan bukanlah suatu hal yang mudah. Kekecewaan, kesedihan, kekurangan, penderitaan dalam hidup bisa mematikan Firman yang sebenarnya kita sudah tahu. (Kisah Para Rasul 1:3) Dalam ayat ini Yesus tidak hanya menampakkan diri, tapi Dia juga berbicara tentang kerajaan Allah, karena berita inilah yang harus di sampaikan pada orang banyak. Jadi Injil menyangkut juga soal Kerajaan Allah. Jika kita teguh percaya, hasilnya adalah Kerajaan Allah. Akan tetapi bila kita tidak percaya maka semua janji-janji tidak akan terwujud.

(Yudas 1:1-3) Selain berbicara tentang keselamatan, Yudas juga mengingatkan supaya orang percaya tetap berjuang. Seorang tentara yang mau pergi berjuang dia tidak asal-asalan. Pikiran, strategi, fisik, senjata, semua harus dipersiapkan. Yudas menasehatkan supaya orang-orang kudus berjuang dengan sungguh-sungguh mempertahankan iman. Surga itu Tuhan siapkan buat kita, tapi tidak akan kita raih kalau tidak ada iman. Kedatangan Tuhan adalah janjiNya waktu Dia naik kesurga dan akan ada banyak hal yang akan kita alami sebelum peristiwa itu terjadi. Akan ada kesempurnan Gereja. Sempurna dalam iman, kasih, kekudusan, kesempurnaan perkawinan Gereja dengan Kristus, penyingkiran Gereja ke padang belantara dan seterusnya. (Yudas 1:17-19) Dari ayat ini kita bisa mengambil kesimpulan penuhlah dengan Roh Kudus. Bahaya itu ada kalalu kita tidak dipenuhi dengan Roh Kudus. (2 Petrus 3:1-4) Akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek dan dalam kitab Yudas juga menuliskan hal yang sama. Hal ini bisa membuat iman kita lemah oleh sebab itu pastikan pada diri kita dan tetap percaya bahwa Dia pasti akan datang kembali. Tuhan selalu menguji iman kita supaya keluar seperti emas murni. Emas itu harus melewati proses pembakaran supaya murni demikian juga dengan iman kita. (Yesaya 62:1) Kita masih menunggu keselamatan yang sempurna lewat iman kita yang sempurna. Tuhan tidak masa bodoh dengan kita justru kitalah yang sering masa bodoh dengan perkaranya Tuhan. Ada ujian dalam iman kita supaya kita tidak goyah dan mencapai sorga. Musa tidak masuk Kanaan karena tidak percaya, Israel juga dibinasakan karena tidak yakin dengan Firman. Tanpa iman kita tidak berkenan kepada Allah. Sebelum Yesus terangkat kesurga Tuhan berkata kepada murid-murid supaya jangan tinggalkan Yerusalem, tunggu sampai mereka di penuhi dengan janji Allah yaitu Roh Kudus. Kita perlu Roh Kudus untuk memampukan kita berjuang mempertahankan iman kita.

Filed Under: Khotbah

Kota Perlindungan

May 17, 2015 by GPdI Bethlehem

Bacaan Alkitab: Bilangan 35:9-34

Dulu dipercaya bahwa kehidupan berada di dalam darah, karenanya banyak masyarakat purba memandang darah sebagai zat yang sakral. Bangsa Israel memiliki pandangan serupa.Bahkan hewan yang akan dimakan pun tidak boleh disembelih di sembarang tempat dan darah tidak boleh dikonsumsi oleh manusia, tetapi harus dibuang. Peraturan yang berlaku bagi bangsa Israel ketika itu, jangankan membunuh, makan darah hewan pun bisa jadi alasan untuk hukuman mati (Im. 7:22-27). Namun, muncul pertanyaan: bagaimana jika seseorang membunuh secara tidak sengaja? Masakan si pelaku tetap harus dihukum mati? Tuhan memberi solusinya.

Untuk penduduk Israel, akan disediakan kota-kota perlindungan bagi orang-orang yang secara tidak sengaja menyebabkan terbunuhnya orang lain. Di tempat-tempat ini mereka beroleh jaminan keselamatan. Namun tidak dapat dipungkiri, sebuah kejahatan telah terjadi walaupun secara tidak sengaja. Ini berarti tetap ada konsekuensi yang harus ditanggung. Pertumpahan darah harus ditebus dengan pertumpahan darah pula. Dalam hal ini, Imam Besar secara simbolik menjadi penanggung dan penebus kesalahan orang-orang yang bersalah ini. Kematian Imam Besar menebus kesalahan para pembunuh-tak-sengaja ini sehingga sesudah Imam Besar mangkat, mereka bebas kembali beraktivitas dan keluar dari status tahanan kota.

Kita pun acap melakukan kesalahan yang tak dapat kita selesaikan sendiri. Kita bersyukur bahwa kita dapat mengandalkan kemujaraban darah Kristus yang tercurah di atas salib untuk menebus dosa-dosa kita, sehingga dengan memohon ampun kepada-Nya, dosa kita dibereskan dengan tuntas. Darah Kristus memutuskan ketegangan yang terjadi antara pelanggaran yang telah terjadi dan harus dihukum di satu sisi, dengan kemurahan dan belas kasih Allah di sisi lain. Banyak orang hidup dalam kecemasan besar, karena belum mengetahui kota perlindungan yang Tuhan sediakan ini. Kita yang sudah ditebus Tuhan dan hidup dalam kebebasan penuh, bersediakah kita menunjukkan jalannya kepada mereka?

Filed Under: Beth Sense

Menanti Allah Berkarya

May 17, 2015 by GPdI Bethlehem

Bacaan Alkitab hari ini: Yosua 11-12

Kemenangan bangsa Israel dalam menghadapi musuh tidak tergantung pada kuat atau lemahnya musuh, tetapi semata-mata tergantung pada kebergantungan mereka kepada Tuhan. Bila mereka bergantung kepada Tuhan, tidak ada musuh yang terlalu besar atau terlalu kuat untuk dihadapi. Saat bangsa Israel berperang menghadapi lima raja orang Amori, Tuhan Bila bangsa Israel mau menengok ke belakang dan memperhatikan sejarah, mereka pasti merasa malu saat mengingat bahwa nenek moyang mereka tidak percaya bahwa Allah sanggup menepati janji-Nya. Bangsa Israel pada zaman Musa tidak bisa membayangkan bahwa mereka akan mewarisi Tanah Kanaan dan mereka akan mengalahkanbahkan membinasakan orang-orang Enak yang mereka anggap sebagai orang-orang yang berperawakan besar dan tidak mungkin bisa mereka kalahkan (bandingkan 11:21-22 dengan Bilangan 13:32-33). Bangsa Israel pada zaman Musa menganggap janji Allah sebagai kemustahilan karena mereka hanya melihat kelemahan diri sendiri. Bila mereka mau membuka mata iman untuk bisa melihat kekuatan Allah, mereka pasti akan menyadari bawa semua yang dijanjikan Allah pasti akan bisa Allah tepati.

Saat ini, kita hidup dalam zaman yang mengandalkan rasio dan mengabaikan kemungkinan terjadinya campur tangan Allah dalam kehidupan ini. Sebagai umat beriman, kita harus terus membangun iman kita agar kita sanggup mempercayai bahwa Allah itu ada dan Allah masih sanggup dan bersedia untuk campur tangan dalaam hidup kita. Akan tetapi, kita pun juga harus menyadari bahwa Allah menghendaki agar umat-Nya hidup secara bertanggung jawab. Kita tidak boleh mengharapkan Allah bertindak dengan mengabaikan tanggung jawab kita untuk melakukan kehendak Allah. Kita harus berusaha untuk menaati seluruh kehendak Allah dalam hidup kita sambil menanti Allah berkarya di dalam kehidupan kita dengan cara-cara yang tidak dibatasi oleh keterbatasan kemampuan diri kita.

Yosua 11:15 – “Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, hamba-Nya itu, demikianlah diperintahkan Musa kepada Yosua dan seperti itulah dilakukan Yosua: tidak ada sesuatu yang diabaikannya dari segala yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.”

Filed Under: Beth Sense

Tantangan Akhir Zaman

May 17, 2015 by GPdI Bethlehem

Lukas 8:12-13 “Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.” Ayat ini sebenarnya merupakan jawaban dari apa yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Tesalonika (2 Tesalonika 2:1-3) Bahwa salah satu pertanda yang bisa dilihat mengenai kedatangan Yesus kedua kali adalah murtad. Murtad yang dimaksud dalam ayat 13 tadi adalah menyangkut sikap anak-anak Tuhan terhadap percobaan. Orang-orang yang telah memberi waktu dan hati untuk datang beribadah kepada Tuhan serta mendengarkan Firman Tuhan, pada situasi tertentu akan diperhadapkan dengan cobaan dan ujian sebagai tes. Dan Alkitab berkata mereka tidak mampu mempertahankan keyakinan yaitu iman mereka yang sudah mereka miliki dari awal ketika memutuskan diri untuk percaya kepada Tuhan. Firman Tuhan mencatat mereka menjadi murtad. Jadi penyebab kemurtadan itu antara lain adalah percobaan. Kita sedang berada dimasa-masa sulit, satu dunia yang tidak dapat memberi harapan besar terhadap kerinduan kita untuk mendapatkan kenyamanan, kebahagiaan dan ketenangan.

Matius 24:12 “Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.” Setengah kawasan dunia ini hidup dibawah ancaman kekerasan dan kemiskinan. Persoalan lain adalah narkotika kemudian prostitusi. Di Indonesia, hanya dua hal yang disebutkan sebagai bahaya yang mengancam masyarakat yaitu prostitusi/pornografi dan narkotika. Setiap hari pihak kepolisian berhasil memberantas penemuan obat-obat terlarang dengan berbagai cara, mereka mendapatkan makanan yang dicampur dengan bahan-bahan yang senyawa dengan narkotika. Kemudian ada kompresor yang berbentuk tabung yang dalamnya ditemukan kokain murni. Didapatkan juga suami dan istri yang memproduksi sabu-sabu, semua ini tidak pernah ada hentinya sehingga Presiden berkata bahwa kita sedang berada dalam darurat narkotika. Lembaga UNICEF dibawah badan PBB mengeluarkan sebuah berita Bahwa Indonesia setengah penduduknya, usia produktif 20-30 tahun. 19% dari penduduk kita adalah anak-anak yang menjadi target dari kejahatan narkotika.

Anak-anak harus menjadi perhatian tersendiri dari kita sebab kita tidak mau menangis kemudian. Daud berkata dalam Mazmurnya, lebih baik kita menabur, menanam dengan berlinang air mata mulai dari sekarang, tetapi kemudian menuai dengan bersorak-sorai. Apa yang dimaksud dengan menanam, menabur? Tanggung jawab kita harus ditunjukkan mulai dari sekarang. Seberat apapun itu supaya generasi yang akan menggantikan kita, mereka akan dapat menikmati kehidupan yang lebih baik dan tersenyum menghadapi keadaan karena mereka tidak dipengaruhi oleh hal-hal yang tidak baik. Inilah yang disebut sebagai salah satu ujian, percobaan yang kita hadapi. Syukur sekarang ini anak-anak Tuhan sedang berusaha mencari Urapan Tuhan, satu Kuasa yang Tuhan janjikan akan menggantikan kehadiran Yesus selama dimuka bumi ini. Roh Kudus itu yang akan membantu kita. Tetapi kembali lagi yang akan menentukan adalah sikap kita sendiri. Roh Kudus itu akan memimpin kita artinya yang memimpin itu berada di depan dan kita di belakang. Jadi apa yang Dia mau harus kita ikuti.

Firman Tuhan berkata bahwa kita ini adalah hamba maka sebenarnya hak hidup terhadap diri kita sendiri berada di tangan Tuhan sebagai majikan. Kita hidup berdasarkan keinginan Tuhan sehingga hak kita itu harus kita kesampingkan. Persoalannya seringkali kita mengalami kegagalan dalam hal ini sehingga walaupun seseorang telah dipenuhkan Roh Kudus, dia seringkali juga menunjukkan kelemahan-kelemahan bahwa dia tidak mau mengikuti keinginan Roh itu. Kita harus memakai seluruh kekuatan yang dimaksud agar kita menjadi anak-anak Tuhan yang keluar sebagai pemenang.

(2 Tesalonika 2:1-3) Jangan menjadi bingung karena berbagai kabar, pemberitaan yang kita dengar mengenai hari Tuhan. Karena sebelum kedatangan Tuhan akan datang dulu murtad dan manusia durhaka atau antikris harus dinyatakan, urutannya seperti ini. (Lukas 8:13) Pada waktu ujian datang banyak orang akan menjadi murtad. Bagi anak-anak muda daya tarik narkotika begitu kuat oleh karena itu kita harus berani berkata tidak! Bahaya berikutnya terhadap masyarakat kita adalah prostitusi. Presentasi kelahiran perempuan dan laki-laki, presentasinya lebih tinggi perempuan. Tujuh banding satu maksudnya tujuh perempuan dan satu laki-laki. Satu-satunya negara yang tingkat kejahatannya begitu kecil mempengaruhi masyarakat adalah Swedia. Negara ini memberikan sanksi kepada pembeli. Di Indonesia bukan pembeli yang dicari tapi penjual dan ini dijadikan bisnis untuk mendapatkan keuntungan.

Orang tua yang membesarkan anak-anak dengan mengedepankan kecantikan dan ketampanan mereka tidaklah salah. Tapi jangan sekali-kali kecantikan, ketampanan itu dijual untuk mendapatkan sanjungan, pujian dan terakhir mendapatkan uang. Dari sekarang anak-anak itu harus diajar supaya mereka tahu bahwa kecantikan itu dari Tuhan yang harus dihargai. Laki-laki harus melindungi, menghargai perempuan supaya dengan cara demikian kita tidak akan berpikir untuk memanfaatkan mereka seperti barang, lantaran kita merasa memiliki uang. Perempuan Tuhan ciptakan bukan menjadi alat yang digunakan laki-laki untuk mengejar kenikmatan. Mereka layak dihormati dan dihargai. Sebaliknya, perempuan juga perlu memberikan sikap yang sama terhadap pria-pria yang ada didekat anda. Kalau dia baik terhadap anda, jangan diartikan lebih.

Ulangan 4:9 “Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu” Ayat ini adalah satu-satunya ayat yang berhasil membuat komunitas Yahudi sekuat sekarang ini. Dari perjanjian lama sampai Matius ada jarak 400 tahun. Kalau satu generasi 40 tahun, berarti ada sepuluh generasi Yahudi yang tidak diceritakan. Tapi herannya pada tahun 1948 ketika merdeka, mereka menjadi sebuah negara yang eksis dengan kekuatan yang menguasai dunia di bidang ekonomi, keuangan, militer dan sebagainya. Apa sebab? Sebelum ada guru yang kita tahu di sekolah dan mengajarkan banyak hal tentang hidup, pertama-tama adalah rumah kita sendiri yang harus menjadi sekolah buat kita. Seringkali kita lupa bahwa kita harus jadi guru bukan jadi bos. Yahudi memegang kebiasaan ini sampai sekarang karena ini menyangkut perjalanan hidup mereka menghadapi tantangan dan ujian. Israel adalah negara yang selalu mendapatkan perlakuan keras. Pada zaman Roma mereka dibantai dan pada zaman nazi sekitar dua-tiga juta orang dihabisi. Namun hal inilah yang menjadikan mereka kuat.

Apa artinya kesenangan jika setelah semua yang kita lakukan, akhirnya membuat kita menangis. Anak-anak anda mulai bertumbuh, jika dia tidak mendengarkan nasehat anda maka anda harus berpikir bahwa ada yang tidak beres dengan diri anda. Gunakan Urapan Roh Kudus sebagai kekuatan yang Tuhan berikan untuk mendampingi, menuntun hidup kita. Amin…

Filed Under: Khotbah Tagged With: Pdt. Michael P Kairupan

Peranan Roh Kudus

May 10, 2015 by GPdI Bethlehem

Bacaan Alkitab: Galatia 5:13-26

Setelah kita dimerdekakan oleh Kristus, kita tidak lagi berada dibawah kuk perhambaan oleh hukum Taurat dan legalisme; maka sekarang kita memerlukan “Penolong” untuk menguasai hidup kita dari dalam supaya kita tetap hidup dalam kemerdekaan Kristen. Penolong itu adalah Roh Kudus. Roh Kudus adalah Penolong yang memungkinkan orang Kristen menikmati kemerdekaan yang sejati di dalam Kristus. Paling tidak ada tiga peranan Roh Kudus yang dipaparkan Rasul Paulus di dalam bacaan kita hari ini.

Pertama, Roh Kudus memimpin kita melakukan hukum kasih (5:13- 15). Adalah sebuah kesalahan besar kalau seseorang menafsirkan kemerdekaan yang diberikan Kristus sebagai sebuah kebebasan untuk melakukan apa saja sekehendak hatinya. Paulus menjelaskan bahwa kita dipanggil untuk merdeka. Kita merdeka dari dosa karena kita telah mengalami pengampunan Allah melalui Kristus yang mati di atas kayu salib. Setelah menjelaskan panggilan kita, Paulus memperingatkan supaya kita jangan mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa. Sebaliaknya justru sebuah kesempatan untuk berbuat kasih kepada sesama (5:13-14). Roh Kuduslah yang memingkinkan semuanya itu terjadi.

Kedua, Roh Kudus memimpin kita menaklukkan keinginan daging (5:16-21, 24).

Ketiga, Roh Kudus memimpin kita menghasilkan buah dari kemerdekaan Kristen kita, yaitu buah Roh (5:22-23, 25-26). Jika kita ingin mengisi kemerderkaan Kristen kita dengan benar tidak ada jalan lain selain memberi hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus. Hidup dipimpin Roh Kudus akan memampukan kita untuk mengalahkan keinginan daging dan sebaliknya hidup yang dipimpin Roh Kudus menjadikan kita mampu mengasihi sesama seperti yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus. Amin.

Galatia 5:25-26
“Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.”

Filed Under: Beth Sense

  • Go to page 1
  • Go to page 2
  • Go to page 3
  • Interim pages omitted …
  • Go to page 118
  • Go to Next Page »

Primary Sidebar

Praise & Worship

Saat ini kudatang lagi (Medley)

September 8, 2013 By: CC Bethlehem

Paduan Suara Elohim dari Sidoarjo

June 1, 2014 By: CC Bethlehem

More Posts from this Category

Video Khotbah

“who am i”

Jumat Agung GpdI Bethlehem 2015

Ibadah Natal TNI AL 2015 – Pdt. Michael Kairupan

More Posts from this Category

Refreshing Mind

The power of leadership

September 18, 2021 By : CC Bethlehem

📝 Refreshing mind The power of leadership Pemimpin biasanya bisa melihat ke depan (visioner), … [Read More...] about The power of leadership

“TETAP KONSISTEN”

September 16, 2021 By : CC Bethlehem

📝 *Refreshing mind* Ada orang-orang yang memperhatikan kita dan mengetahui apakah kita sedang … [Read More...] about “TETAP KONSISTEN”

More Posts from this Category

Beth Sense

Tahu Perbuatan Baik Tapi Tak Melakukan ~ Pembacaan Alkitab : Matius 23:1-36

March 27, 2017 By Admin

"Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan … [Read More...] about Tahu Perbuatan Baik Tapi Tak Melakukan ~ Pembacaan Alkitab : Matius 23:1-36

Jangan Berlaku Seperti Orang Bebal ~ Pembacaan Alkitab : Mazmur 53:1-7

March 27, 2017 By Admin

"Orang bebal berkata dalam hatiny'Tidak ada Allah!' Busuk dan … [Read More...] about Jangan Berlaku Seperti Orang Bebal ~ Pembacaan Alkitab : Mazmur 53:1-7

More Posts from this Category

Photo Kegiatan

Copyright © 2017 - gpdibethlehem