• Skip to secondary menu
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
gpdibethlehem
  • Home
  • Profile
    • Sejarah Gereja
    • Keluarga Pastori
    • Struktur Gereja
    • Grand Plan Gereja
    • Ketua Wadah
    • Admin Gereja
  • Warta
    • Jadwal Ibadah & Tugas
    • Events
    • Info
    • Laporan
  • Khotbah
    • Video Khotbah
    • Kompilasi Khotbah
  • Care Community
    • About CC
    • Kegiatan Eksternal
    • Kegiatan Internal
      • Photo Kegiatan
      • Video Kegiatan
  • GOP
    • About GOP
    • Kegiatan GOP
  • SSS
    • About SSS
    • Photo SSS
    • Video SSS
  • Kontak

Beth Sense

Mengikuti Pimpinan Roh Kudus

May 10, 2015 by GPdI Bethlehem

Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 16

Kitab ini disebut “Kisah Para Rasul” karena menceritakan tindakan-tindakan dari para rasul memberitakan keselamatan dalam Yesus Kristus. Tetapi, di saat-saat yang penting, selalu nampak jelas campur tangan Allah yang memimpin mereka melalui Roh Kudus. Itu sebabnya, ada yang mengatakan bahwa seharusnya kitab ini disebut “Kisah Roh Kudus”! Adalah Roh Kudus yang bertindak melalui para rasul. Demikian pula di sini. Roh Kudus mencegah mereka memberitakan Injil di Asia dan mengarahkan mereka pergi ke Makedonia (16:6-10).

Dalam segala hal, ada waktu Tuhan. Suatu kali nanti, Asia akan menerima berita Injil, tetapi bukan saat itu. Setiap kita juga mendapat bagian masing-masing. Pergi ke Asia adalah hal yang baik, tetapi tidak semua yang baik harus dikerjakan. Bagian Rasul Paulus saat itu adalah Makedonia dan bukan Asia.

Prinsip di atas berlaku atas segala hal dalam hidup kita. Semua jenis pelayanan baik. Demikian pula ada banyak jenis karir dan bisnis yang baik. Tetapi, yang mana yang harus kita kerjakan? Kemudian, apakah sekarang waktunya Tuhan? Demikian pula halnya dalam mencari pasangan hidup, menikah, punya anak, dan lain-lain. Mungkin bukan sekarang waktunya atau mungkin bukan bagian kita. Kita harus selalu memohon pimpinan Tuhan dan memiliki keinginan untuk taat.

Mengikuti pimpinan Tuhan bukan berarti semua lancar. Setelah mengikuti pimpinan Tuhan ke Makedonia, Paulus mengalami lagi penganiayaan di sana. Akan tetapi, dia tetap taat memberitakan Injil dan memuji Allah sekalipun sedang berada di dalam penjara. Maka kuasa Allah pun dinyatakan! Seperti inikah hidup kita? Mari mohon supaya Tuhan memberikan kepada kita hati yang taat dan memuji Allah.

Yehezkiel 36:26
“Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.”

Filed Under: Beth Sense

Allah Sumber Kekuatan Kita

May 3, 2015 by GPdI Bethlehem

Bacaan Alkitab hari ini: Zakharia 3-4

Imam Besar Yosua (Zak 3:1) adalah pemimpin spiritual yang kembali ke Yerusalem bersama rombongan pertama dari orang-orang yang kembali dari pembuangan. Kemerosotan iman umat Allah sebelum masa pembuangan memberi petunjuk bahwa para pemimpin spiritual di zaman sebelum pembuangan tidak semuanya merupakan pemimpin spiritual yang baik. Akan tetapi, peristiwa pembuangan telah memurnikan iman umat Allah. Hukuman Tuhan berupa pembuangan sedemikian membekas di dalam diri bangsa Israel sehinggasetelah kembali dari pembuanganmereka tidak lagi tertarik untuk menyembah berhala. Penglihatan keempat (pasal 3) merupakan gambaran bahwa Allah telah mengampuni umat-Nya.

Zerubabel (Zak 4:6) adalah seorang bupati (lihat Hagai 1:1), pemimpin pemerintahan sebelum zaman kepemimpinan Nehemia. Dialah yang memimpin rombongan pertama orang Yahudi yang kembali dari pembuangan. Walaupun maksud kepulangan mereka ke Yerusalem itu adalah untuk membangun kembali Bait Allah yang telah dihancurkan oleh Kerajaan Babel, pelaksanaan rencana tersebut amat sukar. Kota Yerusalem telah menjadi tanah yang tak terurus dan tandus. Penglihatan kelima (pasal 4) merupakan dorongan kepada Zerubabel untuk menyelesaikan pembangunan Bait Allah.

Bila kita ingin melaksanakan kehendak Tuhan dalam hidup kita, kita perlu menyadari bahwa tantangan yang kita hadapi seringkali terlalu berat bagi diri kita. Sekalipun demikian, kita tidak boleh membiarkan munculnya perasaan tidak berdaya. Kita harus selalu sadar bahwa sumber kekuatan kita bukanlah diri kita sendiri, melainkan Allah atau Roh Allah yang menyertai kita. Bila Allah menyertai kita, tantangan apa pun pasti akan bisa kita atasi.

Zakharia 4:6b – “Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.”

Filed Under: Beth Sense

Roh Kudus

May 3, 2015 by GPdI Bethlehem

Bacaan Alkitab: Yohanes 16:4b-15

Bayangkan perasaan murid-murid Yesus. Yesus memberitahu bahwa Ia akan pergi meninggalkan mereka. Lalu sesudah itu mereka akan dibenci dan diburu oleh orang-orang yang membenci Yesus, seolah-olah mereka adalah pelaku tindak kriminal. Tentu ini membuat mereka sedih sehingga kehilangan minat untuk mengetahui tujuan kepergian Yesus (Yoh 16:5-6).Mereka tidak tahu apa gunanya kedatangan Roh Kudus bagi mereka. Oleh karena itu, Yesus memberikan mereka lebih banyak informasi mengenai makna kedatangan Roh Kudus bagi mereka. Yesus menyatakan bahwa Roh Kudus akan melakukan tiga jenis pelayanan saat Ia datang: Ia akan meyakinkan dunia (Yoh 16:8-11), mengajar murid-murid (Yoh 16:12-13), dan memuliakan Yesus (Yoh 16:14-15).

Jelaslah bahwa Yesus tidak pergi begitu saja meninggalkan murid-murid melakukan tugas mereka sendirian. Ada Roh Kudus yang akan memperlengkapi mereka dan memberi mereka kuasa sehingga mereka dimampukan untuk melaksanakan mandat yang Tuhan anugerahkan bagi mereka.

Kita, yang percaya kepada Yesus, mendapat perintah juga untuk memberitakan Injil kepada dunia yang tidak percaya ini. Ini bukan hanya berat, tetapi mustahil! Bayangkan saja, memberitakan Injil kepada dunia yang membenci Kristus, membenci Injil, dan membenci murid-murid-Nya! Lalu bagaimana mungkin kita berharap agar orang datang kepada Yesus dalam iman? Sama seperti yang kita alami, melalui pemberitaan firman Tuhan dan melalui karya Roh Kudus, yang menjelaskan maksud firman dan memanggil orang beriman kepada Kristus.

Ingatlah bahwa Allah bekerja di dalam dan melalui kita untuk memenangkan orang berdosa bagi Kristus. Ketika kita memberitakan Injil, Roh Kuduslah yang sesungguhnya bekerja untuk meyakinkan orang berdosa mengenai kebenaran Injil. Karena itu, jangan takut untuk mengabarkan Injil Tuhan. Namun kita tentu tidak boleh gegabah dan asal memberitakan. Kita perlu hikmat Tuhan juga untuk melaksanakan tugas berat, tetapi mulia ini, karena kita rindu Injil terus dikumandangkan.

Filed Under: Beth Sense

Perlombaan Iman

April 26, 2015 by GPdI Bethlehem

Bacaan Alkitab: Ibrani 12

Dalam Ibrani 12, tantangan iman yang dibicarakan dalam pasal 11 disebut sebagai perlombaan yang diwajibkan bagi kita (12:1, sebenarnya kata “diwajibkan” lebih tepat bila diterjemahkan menjadi “ditetapkan”). Setiap orang beriman telah ditetapkan untuk mengikuti perlombaan tersebut. Hal mengikuti perlombaan itu bukan pilihan manusia, melainkan ketetapan Allah. Tokoh-tokoh iman dalam pasal 11 (yang telah selesai mengikuti perlombaan) sekarang menjadi saksi (12:1) yang menonton saat kita berlomba dalam iman.

Aturan dasar agar kita bisa mengikuti perlombaan iman dengan baik adalah bahwa kita harus menanggalkan semua beban (misalnya kekuatiran, ketakutan, keputusasaan) dan dosa yang menghambat kita dalam perlombaan tersebut. Kita juga perlu berlomba dengan tekun karena perlombaan iman adalah perlombaan jangka panjang (seperti lari maraton) yang berlangsung sampai akhir hidup kita. Kunci penting untuk menyelesaikan perlombaan dengan baik adalah bahwa kita harus berlomba dengan mata terarah kepada Tuhan Yesus yang memimpin kita dalam iman dan membawa iman kita kepada kesempurnaan (12:2). Bila kita mengingat penderitaan Tuhan Yesus, tantangan yang kita hadapi akan terasa ringan, sehingga kita tidak akan mudah menjadi patah semangat (12:3). Kita juga harus mengingat bahwa Allah selalu memiliki maksud baik. Tantangan yang kita hadapi harus kita pandang sebagai bagian dari didikan Allah yang ingin membentuk kita menjadi manusia yang lebih baik (12:5-11). Oleh karena itu, tantangan dalam perlombaan iman ini harus kita hadapi dengan penuh semangat (12:12-13).

Ibrani 12:1 – ”Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan (ditetapkan) bagi kita.”

Filed Under: Beth Sense

Iman Dalam Perbuatan

April 26, 2015 by GPdI Bethlehem

Bacaan Alkitab: Ibrani 13

Perlombaan iman yang ditetapkan bagi kita (lihat renungan Ibrani 12) bukan hanya menyangkut masalah hubungan dengan Allah (masalah iman), tetapi juga menyangkut hubungan dengan sesama (masalah perbuatan). Sebagaimana hubungan kita dengan Allah adalah hubungan kasih, hubungan kita dengan sesama seharusnya juga merupakan hubungan kasih (13:1). Pada dasarnya, mengasihi sesama berarti menempatkan orang lain pada posisi kita. Mengasihi sesama berarti menempatkan kepentingan orang lain sebagai kepentingan kita. Memikirkan kepentingan orang lain berarti kita memikirkan kebutuhan orang lain (13:16), baik kebutuhan tumpangan (13:2), kebutuhan perhatian (13:3), maupun kebutuhan untuk diperlakukan dengan semestinya (13:4). Supaya kita bisa memikirkan kepentingan orang lain, kita harus merasa puas dan bersyukur dengan berkat Tuhan yang telah kita terima dalam hidup kita (13:5, 15), dan kita harus meyakini perlindungan dan pemeliharaan Tuhan atas hidup kita (13:6). Perlu diingat bahwa bila pada zaman Perjanjian Lama, kita mempersembahkan korban agar berkenan kepada Allah; pada zaman Perjanjian Baru ini, kita harus senantiasa bersyukur dan berbuat baik agar hidup kita berkenan kepada Tuhan (13:15-16).

Untuk bisa menerapkan iman dalam perbuatan kita, sikap taat dan tunduk kepada pemimpin amat penting karena sikap semacam itu akan membangkitkan semangat para pemimpin kita dalam menjalankan tugas. Sikap memberontak terhadap para pemimpin hanya akan membuat para pemimpin kita tidak bisa menjalankan tugas dengan tenang, dan kita sendiri juga akan merasa tidak nyaman (13:17).

Ibrani 13:15-16 ”Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.”.

Filed Under: Beth Sense

  • « Go to Previous Page
  • Go to page 1
  • Go to page 2
  • Go to page 3
  • Go to page 4
  • Interim pages omitted …
  • Go to page 86
  • Go to Next Page »

Primary Sidebar

Praise & Worship

Kau Tuhan yang Empunya

February 25, 2014 By: CC Bethlehem

Dihadapan kemegahanMu

August 10, 2013 By: CC Bethlehem

More Posts from this Category

Video Khotbah

“who am i”

Jumat Agung GpdI Bethlehem 2015

Ibadah Natal TNI AL 2015 – Pdt. Michael Kairupan

More Posts from this Category

Refreshing Mind

The power of leadership

September 18, 2021 By : CC Bethlehem

📝 Refreshing mind The power of leadership Pemimpin biasanya bisa melihat ke depan (visioner), … [Read More...] about The power of leadership

“TETAP KONSISTEN”

September 16, 2021 By : CC Bethlehem

📝 *Refreshing mind* Ada orang-orang yang memperhatikan kita dan mengetahui apakah kita sedang … [Read More...] about “TETAP KONSISTEN”

More Posts from this Category

Beth Sense

Tahu Perbuatan Baik Tapi Tak Melakukan ~ Pembacaan Alkitab : Matius 23:1-36

March 27, 2017 By Admin

"Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan … [Read More...] about Tahu Perbuatan Baik Tapi Tak Melakukan ~ Pembacaan Alkitab : Matius 23:1-36

Jangan Berlaku Seperti Orang Bebal ~ Pembacaan Alkitab : Mazmur 53:1-7

March 27, 2017 By Admin

"Orang bebal berkata dalam hatiny'Tidak ada Allah!' Busuk dan … [Read More...] about Jangan Berlaku Seperti Orang Bebal ~ Pembacaan Alkitab : Mazmur 53:1-7

More Posts from this Category

Photo Kegiatan

Copyright © 2017 - gpdibethlehem