• Skip to secondary menu
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
gpdibethlehem
  • Home
  • Profile
    • Sejarah Gereja
    • Keluarga Pastori
    • Struktur Gereja
    • Grand Plan Gereja
    • Ketua Wadah
    • Admin Gereja
  • Warta
    • Jadwal Ibadah & Tugas
    • Events
    • Info
    • Laporan
  • Khotbah
    • Video Khotbah
    • Kompilasi Khotbah
  • Care Community
    • About CC
    • Kegiatan Eksternal
    • Kegiatan Internal
      • Photo Kegiatan
      • Video Kegiatan
  • GOP
    • About GOP
    • Kegiatan GOP
  • SSS
    • About SSS
    • Photo SSS
    • Video SSS
  • Kontak

Beth Sense

Setia Sampai Akhir

April 19, 2015 by GPdI Bethlehem

Bacaan Alkitab: Ibrani 3

Bukan suatu kebetulan bila kata “setia” dan kata “iman” dalam bahasa Yunani berasal dari akar kata yang sama. Iman yang sejati selalu terwujud dalam kesetiaan. Iman sesaat bukanlah iman yang sejati. Iman yang sejati kepada Allah bukan hanya sekedar pengetahuan tentang Allah, tetapi iman yang mengubah hidup. Dalam pasal ini, Tuhan Yesus dibandingkan dengan Musa, salah satu tokoh terpenting Perjanjian Lama. Musa adalah pemimpin umat Allah yang memiliki iman yang teguh, sehingga ia bisa melakukan hal-hal yang besar untuk kemuliaan Allah. Walaupun ia memiliki kelemahan (pernah melakukan kesalahan fatal) sehingga tidak diizinkan untuk memasuki Tanah Kanaan, kesetiaannya kepada Allah tidak pernah berubah sampai akhir hidupnya.

Kristus adalah Rasul (Utusan) dan Imam Besar yang setia (3:1-2). Bila “nabi” adalah jabatan bagi seorang yang menjadi utusan Allah dalam Perjanjian Lama, maka “rasul” adalah jabatan bagi seorang utusan Allah (utusan Kristus) pada zaman Perjanjian Baru. Pada zaman Perjanjian Lama, seorang nabi (termasuk Nabi Musa) harus menghadapi berbagai macam tantangan yang berisiko tinggi dalam menjalankan tugas menyampaikan kehendak Allah kepada manusia. Tuhan Yesusyaitu Utusan Allah yang menjalankan misi penyelamatan manusia dari ikatan dosataat kepada kehendak Allah sampai mati di kayu salib. Para rasul (murid Tuhan Yesus) umumnya harus menyerahkan nyawanya untuk melaksanakan misi memberitakan Injil Yesus Kristus kepada dunia ini.

Iman yang sejati adalah iman yang mengubah cara pandang kita terhadap kehidupan. Iman yang sejati akan membuat kita memandang nyawa kita sebagai kurang berharga dibandingkan dengan keselamatan yang disediakan Allah di dalam Kristus bagi kita.

Ibrani 3:12 – ”Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.”.

Filed Under: Beth Sense

Jangan Mengikuti Arus

April 19, 2015 by GPdI Bethlehem

Bacaan Alkitab: Ibrani 2

Kehendak Allah yang tertuang di dalam firman-Nya harus dipelajari secara teliti dan diperhatikan dalam menilai pengajaran dan praktik keagamaan di sekitar kita, agar kita jangan sampai mengikuti ajaran yang menyesatkan (Ibrani 2:1). Walaupun Allah itu baik dan berlimpah kemurahan, kita harus menyadari bahwa setiap pelanggaran dan ketidaktaatan terhadap kehendak Allah akan mendatangkan balasan yang setimpal, apalagi bila kita menyia-nyiakan (mengabaikan) keselamatan yang telah tersedia melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib (Ibrani 2:2-3).

Pada zaman Tuhan Yesus dan gereja mula-mula, pemberitaan Injil disertai oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat. Akan tetapi, perlu diingat bahwa yang diberitakan adalah berita Injil bukan tanda dan mujizat. Tanda dan mujizat meneguhkan atau menguatkan bahwa berita Injil adalah berita yang benar. Pada masa kini, ada banyak pemberitaan tentang tanda dan mujizatkadang-kadang pemberitaan itu diiklankan melalui media massatanpa disertai dengan pemberitaan Injil. Yang ditawarkan adalah tanda dan mujizat, khususnya dalam wujud kesembuhan. Tawaran semacam itu sering disertai dengan tips sukses secara finansial. Gejala seperti di atas amat berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus dan murid-murid Tuhan Yesus pada abad pertama. Bila Tuhan Yesus menyembuhkan orang sakit, umumnya Tuhan Yesus melarang keras orang yang disembuhkan untuk memopulerkan kesembuhan tersebut. Berita yang harus disampaikan oleh para murid Tuhan Yesus adalah berita keselamatan di dalam Tuhan Yesus, bukan berita tentang tanda dan mujizat. Walaupun menjadi kaya bukanlah dosa (bahkan kekayaan bisa kita pakai sebagai sarana untuk melayani Tuhan dan sesama), namun apabila terlalu mengejar kekayaan bisa membahayakan iman kita dan hal tersebut tidak boleh menjadi tujuan hidup kita.

Ibrani 2:1 ”Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.”.

Filed Under: Beth Sense

Bukan Rahasia

April 5, 2015 by GPdI Bethlehem

Bacaan Alkitab: Yohanes 11

Kejutan demi kejutan terus berlanjut di dalam tulisan Injil Yohanes, dan kejutan itu semakin kontroversial. Diawali dengan air menjadi anggur, Ia menyembuhkan anak pegawai istana, Ia menyembuhkan orang yang lumpuh 38 tahun, Ia memberi makan 5000 orang, Ia berjalan di atas air, Ia menyembuhkan orang yang buta sejak lahir, dan sekarang Ia membangkitkan orang mati yang bernama Lazarus. Sebagaimana kisah orang buta yang kemudian celik, Tuhan Yesus sudah mengatakan bahwa penyakit Lazarus tidak akan membawa kematian dan akan menyatakan kemuliaan Allah (11:4). Tuhan Yesus bukan segera datang ke kampung Lazarus untuk menyembuhkannya, melainkan Ia menunda kepergian-Nya ke sana, dan kenyataannya Lazarus mati. Tetapi, kematian tidak sanggup melawan perkataan dan otoritas Tuhan Yesus. Lazarus dibangkitkan oleh Tuhan Yesus. Kuasa perkataan Tuhan Yesus nyata di dalam kuasa perbuatan-Nya, itulah kuasa perkataan Allah. Tidak mengherankan jika jawaban penjaga-penjaga itu adalah, “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” (7:46). Tanda dibangkitkannya Lazarus dari kematian membuat para pemimpin agama Yahudi tidak berdaya, kecuali mereka memakai cara yang keji, yaitu membunuh Tuhan Yesus.

Penyataan Siapakah Yesus Kristus begitu terang dinyatakan di dalam perkataan dan perbuatan Tuhan Yesus. Sedemikian terangnya penyataan Diri Yesus Kristus, sehingga setiap orang yang berjumpa dengan kebenaran itu mempunyai kemungkinan merespons dengan salah satu dari dua sikap ini: Pertama, mereka percaya karena memang kebenaran itu tidak terbantahkan. Kedua, mereka tidak percaya meskipun kebenaran tidak terbantahkan dan mereka harus mencari jalan untuk menindas kebenaran.

Yohanes 11:40 – Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?”

Filed Under: Beth Sense

Anda Mengenal Kristus

April 5, 2015 by GPdI Bethlehem

Bacaan Alkitab: Lukas 24:13-35

Berapa lama Anda sudah menjadi pengikut Kristus? Sungguh-sungguhkah Anda mengenal Dia? Seberapa jauhkah pengenalan Anda dibandingkan dengan pengenalan murid-murid Yesus akan Tuhan mereka?

Dua murid Yesus yang sedang dalam perjalanan ke Emaus ini memiliki pengetahuan yang lumayan tentang Tuhan mereka (19).Mereka memiliki pengharapan kepada sosok Yesus, sebagaimana pengharapan Yahudi terhadap Mesias (21). Mereka sudah mendengar beberapa kali pengajaran Yesus mengenai penderitaan diri-Nya demi penebusan dosa (9:22, 44; 13:33; 18:31-33). Apa yang mereka ceritakan mengenai pengalaman Yesus (20), sesuai dengan pengetahuan itu. Lalu pengalaman paling baru mereka, mengenai kebangkitan Yesus, mereka dapatkan dari para perempuan yang mengunjungi kubur Yesus dan dari beberapa murid lainnya (22-24). Bagian ini pun Yesus sudah ungkapkan kepada mereka (9:22; 18:33) hanya mereka saat itu belum mengerti (18:34). Ternyata saat itu mereka hanya memiliki pengetahuan tanpa menyadari maknanya, sehingga Yesus harus menguraikannya lagi kepada mereka (25-27).

Akan tetapi, mengapa mereka tidak mengenal Yesus segera? Lukas menyatakan bahwa ada sesuatu yang menghalangi mata mereka (16). Apakah itu? Rasionalitas mereka sehingga peristiwa kebangkitan tidak dapat mereka terima dengan akal sehat mereka? Atau perasaan putus asa yang begitu mendalam sehingga tidak dapat mengenali Tuhan yang berdiri di depan mereka?

Satu hal yang pasti, Tuhan dengan sabar membimbing mereka sampai pada kesadaran itu. Saat Ia memperagakan ulang perjamuan akhir bersama para murid sesaat sebelum penangkapan dan kayu salib, mata mereka dicelikkan sehingga dapat mengenali Tuhan yang sudah bangkit.

Mengenal Dia dengan benar merupakan anugerah. Keberdosaan kita menghalangi mata iman kita. Akan tetapi, membuka diri kepada-Nya, bersedia percaya kepada firman-Nya (32) merupakan kunci untuk mengenal Dia dengan benar.

Filed Under: Beth Sense

Salib

March 29, 2015 by GPdI Bethlehem

Bacaan Alkitab : Yohanes 19:16b-27

Dengan mencuci tangan di hadapan orang banyak (Matius 27:24), Pilatus menyerahkan Tuhan Yesus untuk diperlakukan seperti teriakan mereka, “salibkan Dia!”, dan mereka menerima Yesus Kristus untuk disalibkan. Akhirnya, patibulum (balok horisontal pada salib) yang berat dan kasar itu ditumpangkan ke punggung-Nya yang bersimbah darah dan bercampur tetesan keringat yang pasti menambah parah derita Yesus Kristus hari itu. Yesus Kristus harus memikulnya sampai ke Golgota yang terletak agak di luar kota. Ia harus melewati jalan yang tidak rata, lorong sempit yang saat itu dipadati oleh orang yang bukan hanya datang ke Yerusalem untuk beribadah, tetapi juga orang yang ingin menyaksikan secara langsung apa yang dialami Tuhan Yesus. Bahkan, Tuhan Yesus harus terjerembab, jatuh tertimpa patibulum-Nya, dan wajah-Nya pun langsung menghantam batu. Penyaliban merupakan penyiksaan terburuk yang paling ekstrem yang diberikan kepada seorang budak, demikian perkataan Cicero mengenai salib, dan itulah yang dialami oleh Yesus Kristus. Disalibkan adalah keadaan di antara bumi dan langit, seakan-akan bumi tidak sudi menerima tubuh orang yang tergantung di kayu salib. Di Golgota, Yesus Kristus dipaku tangan dan kakinya pada kayu salib, bermahkota duri, dan pada kayu salib itu terpasang tulisan, “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi”. Salib adalah hukuman yang begitu mengerikan yang Dia terima hanya karena Dia mengasihi manusia.

Yesus mengasihi kita, bukan karena kepintaran dan kepandaian kita, rupa kita, harta kekayaan yang kita miliki, atau karena ada sesuatu dari kita yang membuat kita dikasihi Allah. Bahkan, jika di dunia ini hanya kita sendiri yang berbuat dosa, Yesus tetap turun ke dalam dunia dan menjalani hukuman salib karena kasih-Nya yang begitu besar. Terimalah kasih-Nya dan percayalah kepada-Nya, Allah dan satu-satunya Juruselamat manusia!

Yohanes 3:16 – “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Filed Under: Beth Sense

  • « Go to Previous Page
  • Go to page 1
  • Go to page 2
  • Go to page 3
  • Go to page 4
  • Go to page 5
  • Interim pages omitted …
  • Go to page 86
  • Go to Next Page »

Primary Sidebar

Praise & Worship

MengikutiMu Yesus

June 1, 2014 By: CC Bethlehem

Sbab Kau Besar

June 28, 2014 By: CC Bethlehem

More Posts from this Category

Video Khotbah

“who am i”

Jumat Agung GpdI Bethlehem 2015

Ibadah Natal TNI AL 2015 – Pdt. Michael Kairupan

More Posts from this Category

Refreshing Mind

The power of leadership

September 18, 2021 By : CC Bethlehem

📝 Refreshing mind The power of leadership Pemimpin biasanya bisa melihat ke depan (visioner), … [Read More...] about The power of leadership

“TETAP KONSISTEN”

September 16, 2021 By : CC Bethlehem

📝 *Refreshing mind* Ada orang-orang yang memperhatikan kita dan mengetahui apakah kita sedang … [Read More...] about “TETAP KONSISTEN”

More Posts from this Category

Beth Sense

Tahu Perbuatan Baik Tapi Tak Melakukan ~ Pembacaan Alkitab : Matius 23:1-36

March 27, 2017 By Admin

"Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan … [Read More...] about Tahu Perbuatan Baik Tapi Tak Melakukan ~ Pembacaan Alkitab : Matius 23:1-36

Jangan Berlaku Seperti Orang Bebal ~ Pembacaan Alkitab : Mazmur 53:1-7

March 27, 2017 By Admin

"Orang bebal berkata dalam hatiny'Tidak ada Allah!' Busuk dan … [Read More...] about Jangan Berlaku Seperti Orang Bebal ~ Pembacaan Alkitab : Mazmur 53:1-7

More Posts from this Category

Photo Kegiatan

Copyright © 2017 - gpdibethlehem