• Skip to secondary menu
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
gpdibethlehem
  • Home
  • Profile
    • Sejarah Gereja
    • Keluarga Pastori
    • Struktur Gereja
    • Grand Plan Gereja
    • Ketua Wadah
    • Admin Gereja
  • Warta
    • Jadwal Ibadah & Tugas
    • Events
    • Info
    • Laporan
  • Khotbah
    • Video Khotbah
    • Kompilasi Khotbah
  • Care Community
    • About CC
    • Kegiatan Eksternal
    • Kegiatan Internal
      • Photo Kegiatan
      • Video Kegiatan
  • GOP
    • About GOP
    • Kegiatan GOP
  • SSS
    • About SSS
    • Photo SSS
    • Video SSS
  • Kontak

Khotbah

Praise and Worship – Jeffry S. Tjandra

October 17, 2009 by admin

Kalau kita ada saat ini, itu semua hanya karena kebaikan Tuhan. Sebab itu katakan pada-Nya bahwa Dia tak pernah tinggalkanku.

Seumur hidup ini, kita mendapati Dia Allah yang setia dalam hidup ini, lewat segala yang terjadi dan kita tidak pernah mendapati Dia tidak setia, bahkan selalu baru Dia memperbaharui kasih setia-Nya. Tidak ada alasan untuk tidak bersyukur kepada-Nya, sebab Dia telah menjadi Bapa yang baik bahkan Tuhan berjanji tidak akan terjadi sesuatu tanpa seijin-Nya. Tuhan telah menjadi penjaga dan penolong yang tidak pernah tertidur bagi kita, sebab itu kita mau katakan tak sedetikpun Kau jauh dariku.

Saat kita menyanyikan lagu Bapa yang setia, kita dapat merasakan lewat setiap kata bagaimana pencipta lagu ini yang seharusnya ditulis oleh seseorang yang hidup dalam keadaan yang begitu nyaman dan aman bersama Tuhan. Tapi tahukah kita bahwa penciptanya saat ini dalam keadaan sakit? Tetapi dia tetap berkata kebaikan Tuhan. Seharusnya kita juga seperti itu, dapat berkata Tuhan setia dalam keadaan apapun.

Tidak semua yang terjadi dalam hidup, kita harus tuntut Tuhan memberi penjelasan bagi kita. Pertama, karena hidup kita ini bukan punya kita, sebab kita telah dibeli dengan harga yang mahal dan lunas dibayar. Jadi hidup ini adalah punya Tuhan, dan Dia berdaulat penuh atas hidup kita, sehingga Dia bebas berbuat apa saja. Dan apa yang Dia buat itu adalah hal terbaik dalam hidup kita. Kedua, Alkitab berkata bahwa Tuhan paling tahu jalan hidup kita. Dia terlalu besar sehingga kita tidak dapat menyelami pikiran-Nya, dan yang dapat kita buat hanya setuju dengan apa yang Dia buat. Sebab itu mari katakan jalan-Mu tak terselami.

Sebenarnya dalam hidup ini, bukan sebesar apa masalah yang kita alami, namun yang menjadi masalah di tangan siapa hidup kita ada, sebab jika kita meletakkan hidup kita dalam tangan Tuhan, maka seperti pemazmur berkata hanya dekat Allah saja aku tenang.

Apapun yang sedang kita alami, saya percaya tidak ada seorangpun di antara kita yang bisa komplain kepada Tuhan, karena Ia sudah menjaga hidup kita. Apapun kondisi kita, kita tidak punya hak untuk komplain kepada Tuhan karena Dia Bapa yang amat sangat baik yang tidak pernah merancangkan yang jahat dalam hidup kita. Dia tidak pernah janji saat kita ikut Dia, jalan kita akan mulus dan tidak ada masalah, namun Dia berkata pikullah kuk yang Ku pasang. Satu yang Dia janji, akan memberi kekuatan untuk kita cakap menanggung segala sesuatu. Untuk itu katakan kuatkanlah hatimu karena Tuhan pasti menolong.

Tuhan kita itu setia atas janji-Nya, dan jika Dia berjanji, maka Dia akan menepatinya.

Tuhan kita adalah Tuhan yang maha kuasa, dan kuasa-Nya tidak pernah berubah. Ada saat dalam hidup kita Tuhan membuat penundaan-penundaan, karena Dia punya waktu terbaik untuk berkarya dalam diri kita. Berhentilah mengeluh dan mulailah datang pada-Nya dengan penyerahan total karena kita tahu Dia pasti sanggup mengadakan mujizat. Untuk itu katakan mujizat pasti terjadi saat kita datang kepada-Nya.

Filed Under: Khotbah Tagged With: Jeffry S. Tjandra

Perjanjian Allah

September 6, 2009 by admin

2 Petrus 3 : 9, “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat”.

Perjanjian Allah merupakan sebuah topik penting di dalam Alkitab, yang terus menerus dibahas, dan terus berlaku sampai sekarang. Dari seluruh Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB), ada satu benang merah yang sangat kuat yaitu Perjanjian Allah.

1.      Pengertian Perjanjian Allah

Perjanjian di dalam alkitab diartikan sebagai sebuah kesepakatan antara dua belah pihak yang seimbang, untuk membuat suatu ikatan yang berlaku dalam kurun waktu tertentu, sebab ada perjanjian-perjanjian yang terus dibaharui olehTuhan. Perjanjian di dalam PL tidak dibuat antara Allah dengan umat-Nya, karena jika antara Allah dengan umat-Nya kategorinya itu adalah pencipta dengan ciptaan, sesuatu yang lebih tinggi dengan sesuatu yang lebih rendah. Itulah sebabnya Allah harus menurunkan derajatnya menjadi sama dengan manusia, supaya antara Allah dengan manusia itu bisa dibuat suatu kesepakatan. Ide ini sudah ada sejak zaman PL, tetapi nanti dalam PB menjadi lebih jelas, Filipi 2:6-7. Konsep Allah dapat ditemui sejak zaman PL dalam bentuk perjanjian, saat Allah menempatkan dirinya sejajar dengan manusia untuk membuat kesepakatan itu. Itu sebabnya orang saman PB tidak sulit memahami ayat ini, karena ayat ini memiliki latar bel;akang PL yang sangat kuat. Jadi pengertian perjanjian Allah antara PL dan PB sama.

2.      Kekuatan Perjanjian Allah

Jika kita membuat kesepakatan dinotaris, maka ikatan perjanjian itu baru akan sah bila diberi meterai. Tetapi perjanjian seperti itu masih bisa diingkari oleh kedua belah pihak yang mengadakan perjanjian. Bagaimana perjanjian Allah itu dimeteraikan, Keluaran 24 : 8. Dalam PL, perjanjian Allah selalu diteguhkan dengan darah binatang. Kosep ini dimulai di taman Eden dan terus berlangsung dalam PL. Perjanjian Allah baru menjadi sah bila dimeteraikan dengan darah. 1 Korintus 11 : 25, dalam PB diteguhkan dengan darah Kristus, artinya Allah mempertaruhkan diri-Nya, segalanya untuk perjanjian yang dibuat-Nya.

3.      Ikatan Perjanjian Allah

Apa yang terjadi bila perjanjian itu dibuat antara Allah dengan umat-Nya?

a.      Allah sebagai pihak pertama

Allah selalu memegang janji-Nya karena Allah tidak dapat mengingkari diri-Nya, Bilangan 23 : 19. Perjanjian itu melibatkan seluruh eksistensi Allah, maka Dia menjamin bahwa Dia tidak akan menyangkali diri-Nya, sebab didalam perjanjian itu Dia menyerahkan segalanya untuk perjanjian itu.

2 Petrus 3 : 9, Allah tidak pernah lalai dengan janji-Nya, Dia selalu memegang janji-Nya.

b.      Umat Allah sebagai pihak kedua

Ulangan 24 : 7. Dibutuhkan sebuah komitmen yang kuat untuk taat terhadap perjanjian Allah itu. Jika perjanjian Allah itu tidak digenapkan dalam diri kita, maka itu salahnya kita yang tidak setia.

4.      Klasifikasi Perjanjian Allah

a.      Perjanjian Allah yang bersifat umum (Terbuka)

Bagi siapa saja, tanpa suatu ikatan apapun, tanpa persyaratan apapun untuk menggenapi perjanjian Allah itu. Matius 5:45, Tuhan menggenapi perjanjian ini tanpa persyaratan. Pertanyaannya : Apakah umat Allah termasuk disini? Jawabannya “Ya”, tapi umat Allah tidak berhenti sampai disini, karena perjanjian yang bersifat umum berlaku untuk siapa saja, tetapi ada hal yang bersifat khusus.

b.      Perjanjian Allah yang bersifat khusus

Karena bersifat khusus maka tidak berlaku untuk umum, ada suatu ikatan yang diakibatkan oleh perjanjian itu dan dia membutuhkan persyaratan. Artinya bila persyaratannya tidak dipenuhi, maka perjanjian itu menjadi tidak berlaku. Ciri umum dari sebuah perjanjian Allah yang bersifat khusus, Keluaran 23 : 25, setiap perjanjian Allah secara khusus ada persyaratannya, lalu setelah persyaratan itu dipenuhi, maka kita akan mendapatkan manfaat dan berkatnya, begitu sebaliknya. Bila perjanjian itu syaratnya dipenuhi maka perjanjian itu akan berlaku secara otomatis, tidak perlu ada pembaharuan lagi, dia akan berlaku secara otomatis, dan itu tidak bisa dihambat atau dibatasi oleh siapapun, karena Allah penggeraknya.

c.      Perjanjian Allah yang bersifat pribadi

Hanya bagi orang-orang tertentu, dengan satu ikatan yang kuat dan butuh persyaratan. Amos 3:3. Perjanjian Allah ini datang dari kita secara pribadi dan disebut sebagai nazar. Ini berlaku khusus, karena biasanya hanya orang tertentu yang mengucapkannya, dan nazar adalah sesuatu yang Tuhan akan tagih. Dalam Pengkhotbah 5, disebut lebih baik tidak bernazar, daripada bernazar tapi tidak menggenapinya. Seringkali kita, saat dalam keadaan terjepit mulai mengucapkan sesuatu kepada Tuhan, dan ketika keadaan semakin baik kita meralatnya, dan setelah keadaan menjadi baik, kita batalkan. Tuhan membuat perjanjian dengan hidup-Nya, lalu jika kita bermain-main seperti itu, sangat berbahaya. Kalau begitu apa yang harus kita lakukan? Ayub 42:5-6, Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.  Ayub adalah contoh dari anak Tuhan yang taat, setia dan menjauhi kejahatan, tetapi tanpa pengertian mengucapkan janji-janji kepada Allah. Tapi ketika Allah menyatakan segala kebesaran-Nya, Ayub menyadari kekeliruannya. Perkataan dalam ayat ini, adalah bukti penyesalannya, betapa dia telah membuat perjanjian dengan Allah secara pribadi tapi dia tidak memenuhi. Perjanjian Tuhan itu tidak dapat dibatalkan oleh siapapun. Jika kita pernah melakukan kekeliruan, datang kepada Tuhan dan minta ampun serta mencabut perkataan itu, supaya tuntutan Tuhan dari nasar itu tidak turun atas kita.

Filed Under: Khotbah Tagged With: Pdt. Natanael Winanto

BERJUANG MEMPERTAHANKAN IMAN

August 31, 2009 by admin

Kemenangan Yesus di Golgota, sangat ditentukan oleh sikap Yesus ketika berada di Getsemani untuk berdoa. Di taman inilah Allah memberikan kekuatan kepada-Nya. Melalui dua tempat inilah, Yesus banyak memberikan teladan bagi kita, bagaimana menghadapi persoalan-persoalan yang tidak ada habis-habisnya.

Allah itu Roh adanya, 2 Korintus 3 : 17,”Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan”. Dia tidak bisa kita lihat, seperti seseorang yang ada di samping kita. Kesalahan mengapa kita gagal dalam berjuang, karena kita tidak memahami bahwa Allah itu Roh adanya. Bahasa Yunani untuk Roh adalah “pneuma”, artinya “angin, udara, nafas”. Kita tidak bisa melihat bentuknya angin dengan kasat mata, tapi kerjanya itu jelas bisa diterima dengan akal kita. Pohon tumbang, rumah hancur karena ditiup angin dengan kecepatan tertentu, terjadi di depan mata kita. jelas di depan kita.

Allah tidak bisa kita lihat, tapi kita bisa merasakan kehadiran-Nya, bagaimana kuasa-Nya bekerja memberi kesembuhan bagi yang sakit, memberi semangat bagi yang gagal. Kita berhadapan dengan Tuhan, dalam memuji, berdoa, namun hal ini menjadi begitu sulit bagi kita, sebab kita tidak melihat oknum yang menjadi pusat dari apa yang kita lakukan ini.

Terasa berat sekali bagi kita untuk berbicara kepada Tuhan dalam doa dalam penyembahan, persoalannya adalah karena kita tidak melihat-Nya seperti orang-orang yang ada di sekitar kita. Oleh karena itu, kita memuji Dia bukan berdasarkan pada keyakinan bahwa Allah itu Roh, melainkan hal itu kita lakukan karena adanya orang-orang yang mempengaruhi kita. Mereka dapat bertindak sebagai pribadi yang mengambil perhatian yang selayaknya harus diberikan kepada Tuhan. Roh Allah tidak dapat dilihat, tapi Dia dapat bekerja dengan bukti-bukti yang mampu diterima dengan akal. Roh Allah yang memerdekakan kita, dan kita hanya diminta supaya menghormati kehadiran-Nya, membuka hati kita agar Dia bekerja, dan membiarkan Dia senang menikmati pelayanan kita, sebab untuk maksud itulah kita melakukannya.

Hidup di dunia ini bagaikan orang berperang, terus berjuang, tapi kasih setia Tuhan tidak ada habisnya. Yudas 1 : 3 – 4, “Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus”.

Yudas berkata bahwa untuk keselamatan kita, ada sesuatu yang harus dibayar, yaitu berjuang mempertahankan iman, Mengapa? Ayat 4, ada ancaman dari orang-orang yang masuk ke dalam persekutuan, dengan tujuan merusak persekutuan itu, mereka bagaikan serigala di tengah-tengah domba. Bagaimana domba bisa tertipu dengan kehadiran mereka, Alkitab berkata, bahwa mereka bersikap seolah-olah domba, sehingga kelihatannya sama, padahal mereka datang untuk merusak. Dalam Matius mereka disebut lalang di tengah-tengah gandum.

Matius 13 : 24 – 25, ada lalang ditengah-tengah perkebunan gandum.

Bagaimana kita dapat membedakan antara lalang dan gandum? Cara menilai dua jenis tumbuhan ini yang mirip satu dengan yang lain, diperlukan keahlian tersendiri. Gandum dan lalang ini, kalau dilihat dari batangnya mirip, daunnya pun ukurannnya sama, dengan warna yang sama, bahkan lalang hijaunya bisa bertahan untuk waktu yang lama, sedangkan gandum tidak, dan ini membuat orang bisa tertipu, kalau melihat luarnya saja. Cara paling gampang adalah melihat hasil, gandum ada buah dan lalang tidak. Kita berada di dunia yang sulit sekali membedakan mana yang benar, dan mana yang tidak. Siapa pelayan Tuhan yang bersih, benar dan sebaliknya.

Memperindah sebuah ibadah dengan meniru gaya pelayanan dunia, telah mengesampingkan bentuk pelayanan Yesus, dan menjadikannya tidak penting untuk dicontoh. Alhasil, penilaian kita semakin kabur antara Rohani dan duniawi. Yesus dan kuasa-Nya dipandang hanya sebagai pelengkap bukan penentu.

Di kemah sembayang terdiri dari halaman, ruang suci dan ruangan maha suci. Ruangan maha suci hanya ada satu benda yaitu peti asyahadat. Imam besar masuk membawa darah untuk menjalankan pekerjaan keimamatan, di luar Israel sedang menunggu hasil dari pekerjaan imamat tadi, apabila tiang awan persis berhenti diatas kemah suci berarti seluruh persoalan Israel selesai, kemuliaan Allah turun. Tetapi ada satu kemuliaan yang tidak kalah hebat, yaitu peti asyahadat itu sendiri mengkilau karena terbuat dari emas murni. Dua pilihan bagi seorang Imam, puas dengan peti asyahadat atau tetap berusaha untuk mendapatkan kemuliaan dari Allah. Di dalam Tuhan juga begiitu, puas dengan kesenangan duniawi, atau kita menunggu sesuatu yang lebih hebat datang dari Tuhan. Kedua-duanya mempunyai daya tarik dengan kenikmatan tersendiri, masing-masing berhak untuk dipilih.

Kita hidup di suatu zaman di mana iman akan semakin mahal, banyak orang akan murtad. Alkitab berkata pada akhir dunia ini tiba, kita akan meneruskan perjalanan bertemu Yesus. Tangan Yesus yang berlubang paku akan mengantar kita masuk ke tempat yang telah Dia sediakan bagi kita, tapi untuk itu kita harus terus berjuang. Kita pernah menangis bagaimana harus bertahan, keadaan di sekitar tidak membantu, sehingga kita harus berusaha sendiri, itu adalah salah satu harga, satu di antara sejumlah hal rohani yang harus dibayar. Jangan merasa kecewa dengan keputusan kita memilih Tuhan menjadi sahabat, walaupun dalam perjalanan kita ada banyak tantangan, teruslah berjuang, dan bertahan sampai Yesus datang kembali, sebab kasih setia Tuhan tidak pernah berubah …!!!

Filed Under: Khotbah Tagged With: Pdt. Michael P Kairupan

  • « Go to Previous Page
  • Go to page 1
  • Interim pages omitted …
  • Go to page 67
  • Go to page 68
  • Go to page 69

Primary Sidebar

Praise & Worship

Kumasuk Ruang Maha Kudus

May 10, 2014 By: CC Bethlehem

(1) Oh Betapa Senang (2) Senang, selalu senang (3) Tiada ku ragu lagi

August 10, 2013 By: CC Bethlehem

More Posts from this Category

Video Khotbah

“who am i”

Jumat Agung GpdI Bethlehem 2015

Ibadah Natal TNI AL 2015 – Pdt. Michael Kairupan

More Posts from this Category

Refreshing Mind

The power of leadership

September 18, 2021 By : CC Bethlehem

📝 Refreshing mindThe power of leadershipPemimpin biasanya bisa melihat ke depan (visioner), … [Read More...] about The power of leadership

“TETAP KONSISTEN”

September 16, 2021 By : CC Bethlehem

📝 *Refreshing mind*Ada orang-orang yang memperhatikan kita dan mengetahui apakah kita sedang … [Read More...] about “TETAP KONSISTEN”

More Posts from this Category

Beth Sense

Tahu Perbuatan Baik Tapi Tak Melakukan ~ Pembacaan Alkitab : Matius 23:1-36

March 27, 2017 By Admin

"Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan … [Read More...] about Tahu Perbuatan Baik Tapi Tak Melakukan ~ Pembacaan Alkitab : Matius 23:1-36

Jangan Berlaku Seperti Orang Bebal ~ Pembacaan Alkitab : Mazmur 53:1-7

March 27, 2017 By Admin

"Orang bebal berkata dalam hatiny'Tidak ada Allah!' Busuk dan … [Read More...] about Jangan Berlaku Seperti Orang Bebal ~ Pembacaan Alkitab : Mazmur 53:1-7

More Posts from this Category

Photo Kegiatan

Copyright © 2017 - gpdibethlehem