• Skip to secondary menu
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
gpdibethlehem
  • Home
  • Profile
    • Sejarah Gereja
    • Keluarga Pastori
    • Struktur Gereja
    • Grand Plan Gereja
    • Ketua Wadah
    • Admin Gereja
  • Warta
    • Jadwal Ibadah & Tugas
    • Events
    • Info
    • Laporan
  • Khotbah
    • Video Khotbah
    • Kompilasi Khotbah
  • Care Community
    • About CC
    • Kegiatan Eksternal
    • Kegiatan Internal
      • Photo Kegiatan
      • Video Kegiatan
  • GOP
    • About GOP
    • Kegiatan GOP
  • SSS
    • About SSS
    • Photo SSS
    • Video SSS
  • Kontak

Minggu, 1 Maret 2020 Pdt. Lydia Kairupan Lukas 21:7-11

March 18, 2020 by A.Y.

         Murid-murid bertanya “Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Mendengar pertanyaan mereka Yesus menjawab “Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka.” Ada satu nasehat yang Tuhan berikan, dan ini bukan hanya untuk murid-murid saja tapi untuk kita semua bahwa segala sesuatu yang terjadi sekarang ini atas seijin Tuhan untuk sesuatu yang baik, tetapi harus kita tahu bahwa semua ini sebagai tanda-tanda bahwa kedatangan Yesus sudah tidak lama lagi. Akan ada banyak orang yang menyesatkan dan mengaku bahwa apa yang mereka sampaikan adalah datang dari Tuhan. Firman Tuhan sudah beri peringatan kepada kita supaya jangan mengikuti mereka.

            (Ayat 9) Tuhan sudah tentukan bahwa semuanya ini memang harus terjadi. Tentunya bukan untuk membuat kita binasa, walaupun memang mendatangkan penderitaan. Sebelum kedatangan Yesus, hal-hal ini harus mendahuluinya. (Ayat 10-11) Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, bahkan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan. Semua ini adalah permulaan penderitaan. Kita harus mengetahui hal ini supaya kita waspada karena apapun yang Tuhan ijinkan adalah untuk kebaikan. Tuhan tahu rancangan apa yang Dia punya untuk masing-masing kita yaitu hari depan yang penuh harapan dan bukan kebinasaan.

            Apa yang akan terjadi seringkali membuat kita takut, cemas, menderita,  tapi semua itu terjadi supaya kita benar-benar kembali kepada Tuhan. Penyakit sampar yang dikatakan dalam Alkitab sangatlah menakutkan dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan. Akan ada tanda-tanda yang dahsyat dari langit dan Tuhan adakan ini dengan satu maksud yang baik. Tuhan ciptakan kita untuk Dia, sehingga ketika kita mulai jauh dari Tuhan dengan meragukan firman Tuhan, kuasa Tuhan maka Tuhan harus melakukan sesuatu. (Mazmur 91:3) “Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk.” Jerat penangkap burung adalah gambaran dari orang-orang yang mempunyai niat tidak baik atau niat jahat untuk mencelakakan kita. Mungkin mereka terlihat baik sehingga kita bisa menerimanya tetapi sebenarnya mereka mau menjerat kita.

            (1 Samuel 18:6-12,20-21) Saul begitu takut terhadap Daud karena ada penyertaan Tuhan dalam hidup Daud. Kemenangan yang Daud alami ketika menghadapi Goliat adalah karena Daud disertai Tuhan. Mikhal, anak perempuan Saul, jatuh cinta kepada Daud; ketika hal itu diberitahukan kepada Saul, maka ia pun menyetujuinya. Saul setuju namun tidak dengan sukacita sebab dia hanya ingin menjerat Daud melalui Mikhal dan supaya Daud dikalahkan oleh orang Filistin. Di akhir zaman ini, selain ada penyakit  sampar ada juga orang-orang yang mau menjerat kita. Tuhan melepaskan Daud karena dia menjadikan Tuhan sebagai tempat perlindungannya dan hal itu juga akan Tuhan kerjakan bagi kita yang tahu berlindung padaNya. Mazmur 91:1 “Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa.”

          (Mazmur 34:8-10) Kebaikan Tuhan itu harus kita nikmati dan berbahagialah orang yang berlindung padaNya. Daud mengatakan ini berdasarkan pengalamannya bahwa dia merasa diberkati ketika dia jadikan Tuhan sebagai tempat perlindungan dengan percayanya kepada Tuhan. Orang-orang yang takut akan Tuhan berlindung pada Tuhan dan tidak kekurangan orang yang takut akan Dia. (Mazmur 71:7) Daud menggambarkan Tuhan sebagai tempat perlindungan yang kuat. Kalau ada ancaman maka kita bisa lari ke tempat perlindungan itu. (Mazmur 140:2-9) Bila kita ada dalam perlindungan Tuhan maka Tuhanlah yang akan melepaskan kita.

          Sekarang ini ada serangan-serangan yang datang sebagai wabah penyakit yang berbahaya seperti virus corona dan masih ada peristiwa-peristiwa yang lebih dahsyat lagi yang akan terjadi. (Wahyu 6:8) Apa yang dikatakan oleh ayat ini sebenarnya sudah dilepaskan. Meterai ini sudah dibuka jadi tidak mungkin ditutup lagi. Lalu bagaimana dengan kita yang hidup dalam keadaan yang demikian? Tuhan yang akan melepaskan. Mazmur 91:4 “Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.” Yang harus kita lakukan adalah mengakui dan datang kepadaNya sebagai perisai dan pagar tembok bagi kita. Kalau kita berlindung pada Tuhan kita tidak perlu takut.

           (Keluaran 9:4-6) Ketika bala sampar terjadi, Tuhan buat perbedaan antara ternak bangsa Israel dan ternak bangsa Mesir. Dari segala ternak orang Israel tidak ada satupun yang mati sedangkan ternak bangsa Mesir kena tulah  yakni kena penyakit sampar yang dahsyat. Kita perlu mendekatkan diri dalam pengiringan dan percaya kita kepada Tuhan. (Mazmur 91:7-11,14) Ini adalah janji-janji Tuhan dan Tuhan rindu kita mengalaminya. Tuhan juga mau agar hati kita selalu melekat padaNya dan menjadikan Dia sabagai tempat perlindungan. Amin…

Filed Under: Khotbah

JANJI PEMULIHAN 23 Febuari 2020

March 18, 2020 by A.Y.

Ayat 6 bagian terakhir berkata “Hai kamu yang harus Yeremia 33:1-26. Sebelum kita bicara lebih dalam mungkin ada pertanyaan “apa arti kata pemulihan?” Pulih artinya kembali normal atau recovery. Kembali baik seperti dahulu kala sebelum jatuh sakit, sebelum bangkrut, sebelum rumah tangga dilanda masalah. Tuhan bisa membuat hidup Anda pulih tidak hanya baik seperti dahulu, bahkan Tuhan membuat lebih sempurna daripada sebelumnya . Tuhan bisa pulihkan di dalam rencana-Nya yang ajaib . Lalu di dalam ayat yang kita baca tadi, sering ada kata ‘Aku akan.., Aku akan…’ Artinya apa ‘Aku akan’? Artinya bahwa Tuhan mau. Jadi jangan tanya lagi apakah Tuhan kepingin menyembuhkan penyakit Anda atau tidak. Apakah Tuhan ingin memulihkan rumah tangga, pernikahan Anda atau tidak. Apakah Tuhan ingin membuat hidup Anda menjadi baru atau tidak. Memberi Anda kesempatan baru setelah membuat kesalahan fatal di masa lalu. Jangan tanya apakah Tuhan mau membantu kita , menolong kita. Tentu saja MAU. Sangat amat sangat m a u . Tuhan tidak pernah ragu Andaikata Tuhan ragu, Tuhan bimbang, Tuhan nggak pasti, pasti kata-kata-Nya berubah. Berbeda, bukan ‘Aku akan’, tapi ‘Aku akan berusaha’ tapi ini ‘Aku akan’, langsung ke actionya . Tuhan tidak mempertanyakan kemampuan-Nya. Jadi kita jangan pernah bimbang akan kehebatan-Nya. Apakah Dia sanggup memulihkan kita? Bagaimana kalau nasi sudah jadi bubur? Apakah Dia bisa membuatnya kembali menjadi nasi ? Manusia itu pikirannya dangkal. Dengan bubur pun, Tuhan bisa melaksanakan rencana-Nya. Kalau Anda bersyukur. Kalau sekarang segalanya sudah terlambat gimana? Di dalam Tuhan tidak ada yang namanya kata ‘telat’ dalam kamus orang percaya. Tuhan sanggup! Mati pun bisa dibangkitkan. Apalagi cuma kehidupan kita yang sudah dirusak oleh iblis. Tuhan bukan cuma bisa mengalahkan iblis , Dia juga bisa memulihkan hidupmu . Maukah anda menerima berkat ini ? Tuhan itu tidak pernah berbuat dosa. Jadi kalau yang memberi janji adalah orang berdosa, saya ragu. Sebab sebelum mereka bisa menolong kita, manusia sendiri jatuh. Contohnya Ada orang yang berkata: ‘Aku mau tolong hidupmu , pasti akan menuntunmu dengan baik’. Tapi dia sendiri berbuat kesalahan. Bagaimana orang buta menuntun orang buta? Dua-dua masuk ke dalam selokan. Saya tidak pernah bisa memberikan, sungguh- sungguh memberikan , kepercayaan penuh kepada orang karena orang tetap adalah orang. Manusia tetap adalah manusia.

Tuhan itu beda dengan manusia. Dia tidak pernah gagal. Dari dulu, sekarang, selamanya . Kerajaan Allah dari dulu, sekarang, selamanya, tidak pernah bergoncang. CEO-nya atau pemimpinnya, rajanya juga tidak pernah jatuh. Tidak pernah bangkrut, tidak pernah sakit, tidak pernah mati. Dia mati pun untuk kita, Dia bangkit lagi. Jadi saya bisa taruh kepercayaan. Kalau yang memberikan janji itu seorang yang tidak pernah berbuat dosa, tidak ada dusta di mulut-Nya , s aya bis a pegang kata-kata-Nya. Saya tahu bahwa Dia pasti akan menggenapi setiap perkataanNya dan janji-Nya dalam hidup kita . Yesus dapat dipe rcayai Tahukah Anda bahwa Yesus itu dapat dipercayai? Ada orang bertanya kepada saya begini: ‘Kenapa percaya sama Yesus? Kenapa percaya pada Tuhan?’ Karena Tuhan yang paling dapat dipercayai. Siapa lagi kalau bukan Tuhan? Nah, itu maksudnya. ‘Aku akan mengampuni dosamu, dan pelanggaran , dan pemberontakanmu’. Hanya Tuhan yang bisa mengampuni dosa karena Dia tanpa dosa . Selain itu, masalah manusia itu pada dasarnya bukan masalah ekonomi, politik, bukan masalah keuangan. Pada dasarnya, masalah manusia adalah dosa. Jadi kalau ada orang yang bisa mengampuni dosa, dia pasti bisa selesaikan masalah kita. Masalah negara juga sama, bukan masalah hubungan, diplomasi, semua adalah masalah ke-egois-an. Dosa itu bicara tentang mencintai diri sendiri. Kalau dosa itu ditanggulangi, saya yakin penyakit pun akan sembuh. Negarapun akan maju, hubunganpun akan dipulihkan. Pernikahan pun akan dis embuhkan oleh Tuhan. Dan apapun yang menj adi kendala dalam hidup Anda, pasti ada jalan keluarnya. Karena itu saya percaya kalau Tuhan mengampuni dosa kita , segala sesuatu berkat yang lain, yang baik, yang indah, pasti akan ditambahkan kepada kita . A M E N

 

Filed Under: Khotbah

Minggu, 9 Februari 2020 Pdt. Edwin Sumilat Habakuk 1:5

February 22, 2020 by A.Y.

          Hari-hari ini perhatian kita ditarik sedemikian rupa dengan merebaknya Virus Novel Corona. Dunia begitu disibukkan dengan virus ini, karena menurut catatan jumlah korban karena virus ini tidak sebanyak Sars dan Mers, namun penyebarannya Virus Corona inilah yang paling cepat. Hal ini menyebabkan kekhawatiran karena jika seseorang sudah terkapar, dia sudah bisa menular kepada orang lain walaupun dia belum terpapar Corona. Inilah yang menyebabkan penyebarannya sangat cepat.

            “Lihatlah di antara bangsa-bangsa dan perhatikanlah, jadilah heran dan tercengang-cengang, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan.”

           Ayat di atas adalah nubuatan nabi Habakuk mengenai pekerjaan Tuhan yang akan Tuhan kerjakan diantara bangsa-bangsa. Tuhan sedang berbicara tentang kegerakan gereja, kegerakan rohani yang akan melanda dunia, dimana Tuhan akan melakukan perbuatan-perbuatan yang besar diantara umat Tuhan. Besarnya pekerjaan ini membuat banyak orang menjadi heran dan tercengang-cengang dan tidak akan dipercayai jika diceritakan. Seorang penulis buku kristen berkata bahwa pergerakan gereja itu tidak boleh bergerak seperti komedi putar, sebab jika pergerakannya seperti itu maka dia akan berhenti bertumbuh.

           Tuhan melakukan pekerjaan besar sehingga gereja Tuhan juga harus melakukan pekerjaan besar. Itu sebabnya apa yang kita lakukan harus extra ordinary artinya doanya, kesaksiannya harus extra ordinary. Harus ada terobosan-terobosan baru yang frekuensinya ditingkatkan. Kisah Para Rasul 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” SAKSI disini dipakai kata MARTIR. Seorang martir sampai mati sekalipun dia akan tetap menyaksikan tentang Yesus. Dia berani memproklamirkan tentang kebenaran bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat.

           Orang harus bisa melihat jelas kesaksian kita dari seluruh kehidupan kita. Semuanya harus dilakukan dengan luar biasa bukan dengan biasa. Kita pasti bisa mengerjakannya karena Tuhanlah yang memperlengkapinya. Efesus 4:11-13 “Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.”

            Ini adalah lima karunia jawatan yang Tuhan berikan. Lima fungsi karunia jawatan ini harus ada dalam gereja untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus. Jemaat Juga punya kewajiban yaitu bertumbuh dan membangun bagi pertumbuhan itu. Mengapa jemaat itu harus dilengkapi? Karena kewajiban jemaat adalah untuk melakukan pekerjaan pelayanan dan membangun tubuh Kristus.

           Saat ini gereja cenderung mengejar jumlah jiwa, jadi bukan lagi mencari jiwa dalam arti memenangkan jiwa, tapi bagaimana mengumpulkan jiwa ke dalam kelompok gerejanya. Hal ini menyebabkan gereja saling memperebutkan jiwa. Situasi seperti ini tidak akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan dalam gereja Tuhan. Itu sebabnya harus ada target pertumbuhan yaitu mencapai kesatuan iman, dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Artinya, berjemaat itu mencapai kemuliaan Kristus atau menjadi jemaat yang dewasa dan sempurna.

           Efesus 4:14-16 “Sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, — yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota — menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

            Jika kita menjadi gereja yang bertumbuh maka kita tidak akan diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran. Semua gereja harus berada di dalam pengajaran yang benar. Kita harus bertumbuh dalam semua aspek kehidupan. Bertumbuh kearah Dia artinya, kita mencapai tingkat pertumbuhan ke arah kesetaraan dengan Tuhan Yesus Kristus. (Ayat 16) Kita semua wajib bekerja dalam pekerjaan Tuhan, kita wajib membangun tubuh Kristus dimana kita beribadah saat ini. Kita semua melayani tapi melayani itu harus rapi tersusun. Kita harus tahu persis disusunan mana peran kita. Setiap pelayanan pasti ada pembagiannya supaya semuanya rapi.

           Jemaat harus bersatu dan bersatunya itu diikat oleh pelayanan. Jemaat Tuhan harus bisa melayani apa saja sebab semuanya bisa kita lakukan untuk melayani pekerjaan Tuhan. Ketika gereja ditata sedemikian rupa, semua jemaat bergerak melayani, tersusun rapi sesuai dengan kadar atau talenta yang Tuhan percayakan, dibidang apa saja, maka terjadi ledakan pertumbuhan yang besar yang tidak bisa dipercayai kalau kita ceritakan karena kita memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Itu sebabnya teruslah bertumbuh di dalam Tuhan sampai kita menjadi gereja yang sempurna. Amin…

Filed Under: Khotbah

Minggu, 2 Februari 2020 Pdt. Paul Runkat Lukas 22:14

February 9, 2020 by A.Y.

           Sebelum Yesus naik ke atas kayu salib, inilah yang Yesus lakukan yaitu mengadakan perjamuan malam dengan murid-muridNya. Ayat ini berkata bahwa “Ketika tiba saatnya” artinya ini adalah waktunya Tuhan dan kita harus mengerti bahwa Tuhan punya waktu tersendiri dalam segala sesuatu bahkan Dia bekerja menurut waktuNya. Kita tidak bisa mengatur Tuhan sebab apa yang Dia lakukan adalah menurut kehendak dan waktuNya. Seringkali kita mempunyai keinginan supaya Tuhan bekerja menurut waktunya kita, namun disini kita belajar bahwa Dia punya cara dan waktunya sendiri untuk mengerjakan sesuatu. Murid-murid duduk bersama mengikuti perjamuan malam dan ini merupakan persiapan Dia naik ke atas kayu salib.

            (Ayat 15) Yesus sangat mengerti bahwa Dia akan menderita, untuk itu Dia ingin sekali makan paskah bersama murid-murid. Kerinduan Tuhan adalah ingin bersama-sama dengan murid-muridNya. Bagi Yesus, murid-murid itu merupakan keluargaNya sebab selama Yesus melayani, Dia selalu bersama-sama dengan mereka. Tuhan juga memiliki kerinduan yang sama dengan kita dimana Dia selalu ingin bersama-sama dengan kita karena kita adalah keluarga Tuhan. Percayalah bahwa Dia selalu ada di tengah-tengah kita dan Dia mau memberkati kita dengan berkat-berkataNya. (Wahyu 22:20) Tuhan ingin segera datang untuk bertemu dengan kita semua. Lalu bagaimana dengan kita, apakah kita juga memiliki kerinduan yang sama untuk bertemu dengan Tuhan kita?

            Lukas 22:19 “Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.” Roti yang dipakai dalam perjamuan adalah roti besar yang kemudian dipecah-pecahkan menjadi banyak. (1 Korintus 10:16 B ) Roti adalah lambang tubuh Yesus yang dipecahkan, dan ini bebrbicara tentang persekutuan dengan tubuh Kristus. Yesus sedang menjelaskan kepada murid-murid bahwa TubuhNya yang satu itu akan dipecahkan atau dihancurkan. Dia rela dihancurkan supaya kita manusia yang banyak jumlahnya ini boleh menjadi satu di dalam Tuhan. Itu sebabnya kita harus bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan untuk setiap pengorbananNya dan milikilah selalu kerinduan untuk mencari Tuhan atau beribadah kepada Tuhan. Kita bisa melihat begitu kuatnya ikatan Yesus dengan gerejaNya dan memang sudah seharusnya seperti itu, dimana kehidupan umat Tuhan selalu melekat dengan Tuhan.       

            Lukas 22:17 “Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata: “Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu.” Cawan ini bicara tentang darah Yesus yang tertumpah bagi kita. (Matius 26:27-28) Darah Yesus itu mengampuni segala dosa kita. Jadi waktu kita minum cawan ini dan meyakini bahwa dosa kita sudah diampuni maka ketika kita pulang, kita tidak perlu merasa tertuduh dengan dosa yang pernah kita lakukan sebab kita sudah dibebaskan dari dosa. Ada kelepasan dan kelegaan sehingga kita bisa datang kepada Tuhan kapan saja.

           (Lukas 22:21-23) “Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, ada bersama dengan Aku di meja ini.” Mendengar apa yang Yesus katakan, murid-murid mulai mempersoalkannya. (Yohanes 13:22-24, Matius 26:25) Yudas yang hendak menyerahkan Yesus, dia juga bertanya kepada Yesus “Bukan aku, ya Rabi?” Saat Yudas bertanya kepada Yesus, sebenarnya dia sudah berjanji dengan orang-orang yang membenci Tuhan untuk menyerahkan Yesus kepada mereka dengan tiga puluh keping perak. Sesuatu terjadi pada waktu Yudas mengambil roti perjamuan, Firman Tuhan berkata bahwa ia kerasukan iblis (Yohanes 13:27). Itu sebabnya ketika kita akan mengikuti perjamuan, kita harus mengintrospeksi diri kita apakah kita melakukan pelanggaran atau tidak. Kalau ada maka minta ampunlah kepada Tuhan supaya kita layak menerima tubuh dan darah Yesus.

            Sakramen perjamuan kudus adalah sakramen yang kudus yang harus dilakukan dengan rasa takut kita kepada Tuhan. (1 Korintus 11:28-30) Kalau kita menguji diri kita sendiri maka kita tidak mendatangkan hukuman atas diri kita. (Lukas 22:24-26) Sementara perjamuan malam  terjadi pertengkaran di antara murid-murid tentang siapa yang terbesar di antara mereka. Ayat ini mengingatkan kita agar jangan ada perbedaan antara satu dengan yang lain sebab kita semua adalah pelayan-pelayan Tuhan. Di luar mungkin kita punya jabatan yang tinggi, tapi Alkitab juga mengajarkan kepada kita untuk tetap rendah hati. Kita harus tahu bahwa di ddalam Tuhan kita semua sama.

           (Filipi 2:3-4) Hendaklah kita selalu rendah hati dang menganggap orang lain lebih utama dari dirinya sendiri. Ini memang tidak mudah tapi inilah yang Tuhan ajarkan untuk kita lakukan. Kalau kita merendah maka Tuhanlah yang akan mengangkat kita dan kalau kita meninggikan diri maka Tuhan juga akan merendahkan kita. Kerendahan hati membuat kita menjadi satu. Bagi orang yang beriman haruslah kita ingat bahwa pengorbanan Yesus itu sungguh luar biasa sehingga kalau kita diselamatkan, itu adalah kasih karunia Tuhan sebab kita tidak melakukan apa-apa. Dia melakukannya atas kehendak diriNya sendiri atas dasar kasih. (Titus 2:11-14) Karena kasih karunia Allah maka kita diselamatkan. Jangan sia-siakan kasih karunia Allah, hargailah itu sebab kasihNya besar atas kita.

           “Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus TUHAN, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan, yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan dari selatan. Mazmur 107:1-3

Filed Under: Khotbah

Minggu, 26 Januari 2020 Pdt. Samuel Zakka Ratapan 3:21-23

February 4, 2020 by A.Y.

          “Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! Ratapan 3:21-23

            Ucapan ini keluar dari mulut seorang nabi Tuhan yang mengalami kegalauan yang amat sangat karena melihat masalah-masalah yang terjadi. Banyak orang yang ada di dunia ini, ketika alami kesusahan, pencobaan dan pergumulan maka secara perlahan-lahan matanya mulai ditutup dengan pergumulan tersebut sehingga tidak bisa melihat hal-hal yang lalu yang begitu hebat dia alami. Dan ada banyak orang ketika ditolong Tuhan dia semakin semangat untuk maju namun tiba-tiba ada halangan di depan yang membuat dia mundur tapi kemudian dia maju lagi. Masalah yang lain kemudian datang lagi dan itu membuat dia mundur dan lupa akan semua keajaiban-keajaiban Allah yang sudah terjadi dalam hidupnya.

          Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena secara bertahap persoalan itu datang, menutup matanya seakan-akan tidak ada yang bisa diandalkan. Bahkan Tuhan sekalipun kelihatannya sudah tidak berpihak lagi padanya. Firman Tuhan ini memperlihatkan kepada kita bagaimana Yeremia melihat diantara begitu banyak kesusahan dalam kehidupan manusia namun dia masih bisa melihat satu hal yang baik yaitu tak berkesudahan kasih setia Tuhan. Tahun-tahun yang lalu mungkin kita melihat bagaimana kita diangkat oleh Tuhan untuk sampai  ke titik ditahun 2020. Pengalaman tiap-tiap orang memiliki kadar yang berbeda dan ada banyak orang  yang mengukur dirinya dengan manusia lain padahal sebenarnya bukan itu ukurannya. Manusia hanya boleh melihat ukuran Allah karena tidak terbatas kasih setiaNya.

          Kehidupan sebagai orang kristen harus tetap dijalankan tanpa melihat hal-hal lain dalam kehidupan ini. Standarnya adalah Alkitab dan bukan orang lain. Orang lain bisa membuat kita semakin lemah dengan perbuatan-perbuatan yang tidak baik. lalu apakah kita mengabaikan sorga dan Juruselamat hanya karena mereka yang berbuat tidak sepantasnya? Kegalauan, kegelisahan, membuat orang tidak menemukan jalan untuk memperbaiki hubungan dengan Tuhan. Setiap hari kita bisa menemukan kasih setia Tuhan yang selalu baru tiap hari. Hanya apabila kita menutup mata maka kita tidak bisa melihat kasih setia Tuhan itu sudah menunggu di depan kita. Itu sebabnya sesama anak Tuhan, pelayan Tuhan, kita harus saling mengingatkan bahwa ada kasih setia Tuhan yang selalu baru bagi kita yang bisa memberi semangat dan pengharapan baru bagi kita.

           Ayat ini juga berkata “Tak habis-habisnya rahmat-Nya.” Artinya, rahmat Tuhan itu tidak akan habis dikonsumsi atau tidak akan habis dinikmati sebab akan selalu baru. Mungkin ada saatnya seakan-akan kita tidak melihat, namun sebenarnya rahmat yang baru itu selalu ada buat kita. (Yosua 5:10-12) Kitab ini menceritakan Allah dan karya-karyaNya, mulai dari pembebasan Israel dan berjalan di padang gurun selama 40 tahun. Sebenarnya ada jalan yang dekat tetapi karena ada persungutan maka bangsa ini dibawa berputar di padang gurun selama 40 tahun. Padang gurun adalah sebuah sekolah yang kemudian membuat Israel belajar tentang karya Tuhan. Waktu Israel di Mesir mereka berharap pembebasan, akan tetapi ketika mereka keluar dan melihat ada banyak halangan, mereka mulai marah dan sebagainya.

           40 tahun di padang gurun, mereka tetap dipelihara Tuhan. Tuhan mau memperlihatkan kepada bangsa Israel mulai dari pembebasannya sampai tiba di Kanaan, sepanjang perjalanan mereka hidup tanpa upaya. 40 tahun mereka tidak menanam apapun juga untuk makan sebab mereka bergerak terus sehingga tidak dapat memelihara ternak bahkan baju dan kasut juga tidak rusak selama 40 tahun. Kalau pembebasan ini adalah karya Tuhan maka Tuhan tidak berhenti berkarya untuk memelihara orang yang dibebaskanNya. Mungkin kita punya hal-hal yang diandalkan dalam hidup ini namun tanpa Tuhan itu tidak ada artinya sebab rahmat Tuhanlah yang memelihara kita.

           Setelah bangsa Israel tiba di Kanaan, mereka mulai makan hasil dari negeri itu. Sepanjang perjalanan bangsa Israel, Tuhan kirim manna sehingga mereka hanya menikmati saja. Ketika mereka mulai makan hasil dari negeri itu, makan roti tidak beragi dan bertih gandum, berhentilah manna itu. Kalau Tuhan sudah memelihara anda sampai sejauh ini, maka di depan pun Tuhan siapkan makanan melalui tanganmu. Ketika kita melihat semua hal-hal ini maka itu suatu rumusan penting bahwa bukan upaya manusia atau bukan karena kasih setia manusia maka kita boleh hidup, tetapi karena kasih setia Tuhan. (Hosea 6:4) Apa yang bisa diandalkan dari kasih setia manusia? Kasih setia manusia seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar. Mazmur 103:17 “Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu.

          Mazmur 25:15 “Mataku tetap terarah kepada TUHAN, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari jaring.” Hanya Tuhan yang bisa melepaskan kita dari persoalan-persoalan dunia sebab rahmatNya selalu baru. Pandang terus kepada Tuhan karena kasih setianya tidak berkesudahan. Dia tahu dengan tepat apa yang anda butuhkan, Dia tahu dengan tepat bagaimana memenuhi cita-cita dan impian kita, dan Dia tahu pertolongan model apa yang sebenarnya kita butuhkan. Semakin hari memang semakin banyak tekanan namun pegang terus janji Tuhan bahwa Kasih setia Tuhan tak berkesudahan dan rahmatNya selalu baru dalam hidup ini. Hosea 6:3 “Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.” Amin…   

Filed Under: Khotbah

  • « Go to Previous Page
  • Go to page 1
  • Go to page 2
  • Go to page 3
  • Go to page 4
  • Go to page 5
  • Interim pages omitted …
  • Go to page 229
  • Go to Next Page »

Primary Sidebar

Praise & Worship

Dari pulau dan benua

December 10, 2013 By: CC Bethlehem

Hosanna

January 4, 2014 By: CC Bethlehem

More Posts from this Category

Video Khotbah

“who am i”

Jumat Agung GpdI Bethlehem 2015

Ibadah Natal TNI AL 2015 – Pdt. Michael Kairupan

More Posts from this Category

Refreshing Mind

The power of leadership

September 18, 2021 By : CC Bethlehem

📝 Refreshing mindThe power of leadershipPemimpin biasanya bisa melihat ke depan (visioner), … [Read More...] about The power of leadership

“TETAP KONSISTEN”

September 16, 2021 By : CC Bethlehem

📝 *Refreshing mind*Ada orang-orang yang memperhatikan kita dan mengetahui apakah kita sedang … [Read More...] about “TETAP KONSISTEN”

More Posts from this Category

Beth Sense

Tahu Perbuatan Baik Tapi Tak Melakukan ~ Pembacaan Alkitab : Matius 23:1-36

March 27, 2017 By Admin

"Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan … [Read More...] about Tahu Perbuatan Baik Tapi Tak Melakukan ~ Pembacaan Alkitab : Matius 23:1-36

Jangan Berlaku Seperti Orang Bebal ~ Pembacaan Alkitab : Mazmur 53:1-7

March 27, 2017 By Admin

"Orang bebal berkata dalam hatiny'Tidak ada Allah!' Busuk dan … [Read More...] about Jangan Berlaku Seperti Orang Bebal ~ Pembacaan Alkitab : Mazmur 53:1-7

More Posts from this Category

Photo Kegiatan

Copyright © 2017 - gpdibethlehem